BRI kelola keuangan Perhutani Rp3,6 T/tahun
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengelola Rp3,6 triliun dari keuangan perputaran uang di Perum Perhutani. Saat ini perseroan bekerja sama dengan Perum Perhutani untuk pemanfaatan dan penyediaan layanan jasa perbankan.
Layanan jasa tersebut berupa pengelolaan operasional perusahaan melalui fasilitas Cash Management System Bank BRI. Sekretaris Perusahaan BBRI, Ali Mukti mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan memberikan keamanan yang lebih kepada perhutani dalam melakukan transaksi keuangan.
Selain itu, Perhutani juga dapat memonitoring keuangan seluruh unit kerja Perhutani secara real-time, sekaligus mengedukasi peranan perbankan dalam mendukung kegiatan pembangunan masyarakat kehutanan.
"BRI saat ini mengelola dana operasional Perum Perhutani, yang perputarannya mencapai Rp3,6 triliun per tahun," ujar dia dalam keterangan persnya, Senin (10/6/2013).
Ali menuturkan, nantinya Bank BRI akan mengelola pembayaran upah/honor dan pembayaran hasil hutan para pekerja dasar Perum Perhutani yang terdiri dari penyadap, blandong dan pesanggem, yang totalnya berjumlah 100 ribu pekerja, mencapai Rp700 miliar per tahun.
Pembayaran upah/honor dan hasil hutan ini juga sekaligus membuka akses perbankan (financial inclusion) bagi para pekerja dasar tersebut. "Tidak menutup kemungkinan, kami kenalkan juga dengan fasilitas dan layanan perbankan lain yang dimiliki BRI, seperti tabungan Simpedes, Britama, juga skim kredit komersil yakni Kupedes, bagi mereka yang ingin memulai usaha di sektor lain," jelasnya.
Ali menuturkan, saat ini Perhutani mengelola kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung di Indonesia khususnya Pulau Jawa dan Madura sejak 1972, dengan luas kawasan hutan yang dikelola mencapai 2.442.101 ha, terdiri dari hutan produksi (HP) seluas 1.750.860 ha dan hutan lindung seluas 691.241 ha.
Luas hutan yang dikelola Perhutani ini tidak termasuk kawasan hutan suaka alam dan hutan wisata. Dukungan terhadap Perhutani, sebagai perusahaan kehutanan yang tertua di dunia (dalam sejarahnya) yang kini berorientasi pada tercapainya sustainability planet, profit dan people secara integrative, akan terus berlanjut dengan bentuk kerja sama lain yang sifatnya strategis.
Layanan jasa tersebut berupa pengelolaan operasional perusahaan melalui fasilitas Cash Management System Bank BRI. Sekretaris Perusahaan BBRI, Ali Mukti mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan memberikan keamanan yang lebih kepada perhutani dalam melakukan transaksi keuangan.
Selain itu, Perhutani juga dapat memonitoring keuangan seluruh unit kerja Perhutani secara real-time, sekaligus mengedukasi peranan perbankan dalam mendukung kegiatan pembangunan masyarakat kehutanan.
"BRI saat ini mengelola dana operasional Perum Perhutani, yang perputarannya mencapai Rp3,6 triliun per tahun," ujar dia dalam keterangan persnya, Senin (10/6/2013).
Ali menuturkan, nantinya Bank BRI akan mengelola pembayaran upah/honor dan pembayaran hasil hutan para pekerja dasar Perum Perhutani yang terdiri dari penyadap, blandong dan pesanggem, yang totalnya berjumlah 100 ribu pekerja, mencapai Rp700 miliar per tahun.
Pembayaran upah/honor dan hasil hutan ini juga sekaligus membuka akses perbankan (financial inclusion) bagi para pekerja dasar tersebut. "Tidak menutup kemungkinan, kami kenalkan juga dengan fasilitas dan layanan perbankan lain yang dimiliki BRI, seperti tabungan Simpedes, Britama, juga skim kredit komersil yakni Kupedes, bagi mereka yang ingin memulai usaha di sektor lain," jelasnya.
Ali menuturkan, saat ini Perhutani mengelola kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung di Indonesia khususnya Pulau Jawa dan Madura sejak 1972, dengan luas kawasan hutan yang dikelola mencapai 2.442.101 ha, terdiri dari hutan produksi (HP) seluas 1.750.860 ha dan hutan lindung seluas 691.241 ha.
Luas hutan yang dikelola Perhutani ini tidak termasuk kawasan hutan suaka alam dan hutan wisata. Dukungan terhadap Perhutani, sebagai perusahaan kehutanan yang tertua di dunia (dalam sejarahnya) yang kini berorientasi pada tercapainya sustainability planet, profit dan people secara integrative, akan terus berlanjut dengan bentuk kerja sama lain yang sifatnya strategis.
(izz)