OCBC NISP targetkan pertumbuhan KPR 30%

Kamis, 13 Juni 2013 - 17:01 WIB
OCBC NISP targetkan pertumbuhan KPR 30%
OCBC NISP targetkan pertumbuhan KPR 30%
A A A
Sindonews.com - Bank OCBC NISP menargetkan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 30 persen pada tahun ini. Target tersebut optismistis tercapai walaupun dibayang-bayangi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Distribution Head Metropolitan Bandung Bank OCBC NISP, Krisna Widia mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit KPR sebesar 30 persen. Menurut dia, penetrasi produk KPR akan di fokuskan pada kalangan menengah atas dengan penghasilan rata-rata minimal Rp5-10 juta.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus. Kondisi tersebut meningkatkan minat masyarakat memiliki rumah,” jelas Krisna di sela-sela acara acara One Day Workshop tentang teknologi informasi pada sektor perbankan di Kampus STMIK LPKIA, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (13/6/2013).

Menurut dia, OCBC NISP mencatat pencapaian kinerja penyaluran kredit KPR untuk nasabah di Jawa Barat sebesar 30 persen dari target. Sayangnya, Krisna enggan menyebutkan berapa target pencapaian kredit KPR tahun ini.

Untuk mengembangkan pembiayaan KPR, OCBC NISP menyasar produk KPR ke semua segmen untuk pembiayaan apartemen atau perumahan. Menurut dia, potensi kedua segmen properti tersebut cukup besar. Di Bandung, pembangunan apartemen terus berkembang. Begitupun dengan pembangunan perumahan.

Ketika disinggung potensi penurunan kredit akibat kenaikan BBM, Krisna mengaku kondisi tersebut telah terasa sejak pemerintah mewacanakan kenaikan BBM beberapa bulan lalu. Menurut dia, masyarakat menunggu keputusan kenaikan BBM dan menunda pembelian rumah. “Setelah besaran harga BBM baru diterbitkan, masyarakat akan menghitung ulang pembelian rumah,” pungkas dia.

Menurut dia, apabila pemerintah jadi menaikkan BBM pada pertengahan Juni ini, minat masyarakat membeli perumahan diperkirakan pulih antara satu sampai dua bulan pascakenaikan BBM bersubsidi. “Kami memprediksi, efek psikologisnya hanya satu atau dua bulan. Setelah itu kembali normal,” pungkas dia.

Perusahaannya, lanjut dia, belum berencana menaikkan suku bunga, menghadapi kenaikan BBM tersebut. Bank OCBC NISP, lanjut dia, akan mengikuti perkembangan BI Rate yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI).
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9354 seconds (0.1#10.140)