BEI imbau analis lebih rasional
A
A
A
Sindonews.com - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai hasil riset sejumlah sekuritas yang memandang pesimis proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun ini merupakan hal yang lumrah. Namun, bila hal tersebut tidak terbukti, maka akan mempengaruhi kepercayaan investor terhadap sekuritas bersangkutan.
"Analis sekuritas boleh saja membuat prediksi apapun terkait IHSG, namun mereka juga harus ingat bahwa ada kepercayaan nasabah di sana. Jika prediksi mereka tidak sesuai dengan realitas pasar, tentu akan mengurangi kepercayaan nasabah," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Untuk itu, Ito mengimbau kepada sekuritas agar dalam membuat asumsi level IHSG di akhir tahun dapat dilakukan dengan pengamatan yang lebih rasional dan disesuaikan dengan kondisi aktual pasar saat ini.
Sebelumnya, dalam riset yang disampaikan Kepala Riset PT Mandiri Sekuritas, John Rahmat memprediksi bahwa IHSG pada akhir tahun ini berpotensi berakhir di level 4.000
Menurut dia, kenaikan IHSG yang sempat menembus level 5.200 poin lebih didorong aliran dana asing dan bukan pengaruh dari fundamental.
"Kami menilai target akhir tahun IHSG akan melemah ke level 4.000," jelasnya seperti dikutip dalam risetnya, Kamis (13/6/2013).
Prediksi atas posisi IHSG yang disampaikan sekuritas ini sendiri diperkirakan akan terjadi dipicu dua faktor. Pertama, tekanan nilai tukar rupiah dan diturunkannya peringkat utang Indonesia karena pemerintah tidak memberikan ketegasan terkait harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Faktor lainnya adalah berkurangnya likuiditas di pasar global karena berkurangnya dana dari program stimulus ekonomi (quantitative easing) yang dilakukan oleh negara-negara maju," tandas John.
"Analis sekuritas boleh saja membuat prediksi apapun terkait IHSG, namun mereka juga harus ingat bahwa ada kepercayaan nasabah di sana. Jika prediksi mereka tidak sesuai dengan realitas pasar, tentu akan mengurangi kepercayaan nasabah," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Untuk itu, Ito mengimbau kepada sekuritas agar dalam membuat asumsi level IHSG di akhir tahun dapat dilakukan dengan pengamatan yang lebih rasional dan disesuaikan dengan kondisi aktual pasar saat ini.
Sebelumnya, dalam riset yang disampaikan Kepala Riset PT Mandiri Sekuritas, John Rahmat memprediksi bahwa IHSG pada akhir tahun ini berpotensi berakhir di level 4.000
Menurut dia, kenaikan IHSG yang sempat menembus level 5.200 poin lebih didorong aliran dana asing dan bukan pengaruh dari fundamental.
"Kami menilai target akhir tahun IHSG akan melemah ke level 4.000," jelasnya seperti dikutip dalam risetnya, Kamis (13/6/2013).
Prediksi atas posisi IHSG yang disampaikan sekuritas ini sendiri diperkirakan akan terjadi dipicu dua faktor. Pertama, tekanan nilai tukar rupiah dan diturunkannya peringkat utang Indonesia karena pemerintah tidak memberikan ketegasan terkait harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Faktor lainnya adalah berkurangnya likuiditas di pasar global karena berkurangnya dana dari program stimulus ekonomi (quantitative easing) yang dilakukan oleh negara-negara maju," tandas John.
(rna)