Eropa desak Perancis setujui perdagangan bebas
A
A
A
Sindonews.com - Uni Eropa (UE) berusaha meyakinkan Perancis, bahwa sektor budaya dan audiovisual akan aman dalam mandat pembicaraan pakta perdagangan bebas (FTA) dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu menyusul sikap keras Paris yang menolak rencana keterbukaan hubungan dagang.
"Perancis akan menolak mandat apapun yang tidak datang dengan perlindungan sektor budaya dan pengecualian yang jelas pada sektor audiovisual," kata Menteri Perdagangan Perancis, Nicole Bricq, seperti dilansir dari AFP, Jumat (14/6/2013).
Namun, pada saat yang sama Perancis berada di bawah tekanan besar untuk menyetujui pedoman Komisi Eropa dalam negosiasi Uni Eropa-AS Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP), sehingga pembicaraan secara resmi dapat diluncurkan pada pertemuan G8, pekan depan.
Washington dan Brussels berharap FTA akan memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan, terutama di Eropa. Di mana krisis utang telah menyebabkan ekonomi terjebak dalam kelesuan.
Kesepakatan dari perjanjian perdagangan bebas ini, meliputi perdagangan barang senilai 500 miliar euro (USD670 miliar), sektor layanan 280 miliar euro dan triliunan euro dalam arus investasi. Perdagangan ini diyakini akan menambah pendapatan 119 miliar euro per tahun bagi perekonomian Uni Eropa, dan 95 miliar euro bagi Amerika Serikat.
Menteri Keuangan Irlandia Richard Bruton, yang memegang jabatan presiden Uni Eropa mengatakan, setelah pembukaan diskusi para menteri, pihaknya akan kembali ke mandat pembicaraan perdagangan bebas dengan AS.
Bruton mengaku prihatin dengan sikap Perancis. "Kami telah membuat banyak perubahan untuk memberikan keyakinan, bahwa sektor audiovisual akan dilindungi," ujarnya.
Dalam upaya meyakinkan Perancis, Komisi Eropa telah menawarkan Paris hak peninjauan dan persetujuan dari setiap keputusan yang diambil pada sektor budaya.
Perancis menjaga sektor budaya, di mana stasiun TV harus menayangkan minimal 40 persen konten produksi dalam negeri, 20 persen produksi Eropa, sisanya dari produksi Amerika.Retribusi pada setiap tiket dalam membantu mendanai industri film Perancis dipercaya banyak orang tidak bisa bertahan tanpa dukungan dalam menghadapi dominasi Hollywood.
"Perancis akan menolak mandat apapun yang tidak datang dengan perlindungan sektor budaya dan pengecualian yang jelas pada sektor audiovisual," kata Menteri Perdagangan Perancis, Nicole Bricq, seperti dilansir dari AFP, Jumat (14/6/2013).
Namun, pada saat yang sama Perancis berada di bawah tekanan besar untuk menyetujui pedoman Komisi Eropa dalam negosiasi Uni Eropa-AS Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP), sehingga pembicaraan secara resmi dapat diluncurkan pada pertemuan G8, pekan depan.
Washington dan Brussels berharap FTA akan memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan, terutama di Eropa. Di mana krisis utang telah menyebabkan ekonomi terjebak dalam kelesuan.
Kesepakatan dari perjanjian perdagangan bebas ini, meliputi perdagangan barang senilai 500 miliar euro (USD670 miliar), sektor layanan 280 miliar euro dan triliunan euro dalam arus investasi. Perdagangan ini diyakini akan menambah pendapatan 119 miliar euro per tahun bagi perekonomian Uni Eropa, dan 95 miliar euro bagi Amerika Serikat.
Menteri Keuangan Irlandia Richard Bruton, yang memegang jabatan presiden Uni Eropa mengatakan, setelah pembukaan diskusi para menteri, pihaknya akan kembali ke mandat pembicaraan perdagangan bebas dengan AS.
Bruton mengaku prihatin dengan sikap Perancis. "Kami telah membuat banyak perubahan untuk memberikan keyakinan, bahwa sektor audiovisual akan dilindungi," ujarnya.
Dalam upaya meyakinkan Perancis, Komisi Eropa telah menawarkan Paris hak peninjauan dan persetujuan dari setiap keputusan yang diambil pada sektor budaya.
Perancis menjaga sektor budaya, di mana stasiun TV harus menayangkan minimal 40 persen konten produksi dalam negeri, 20 persen produksi Eropa, sisanya dari produksi Amerika.Retribusi pada setiap tiket dalam membantu mendanai industri film Perancis dipercaya banyak orang tidak bisa bertahan tanpa dukungan dalam menghadapi dominasi Hollywood.
(dmd)