Eropa-AS siap negosiasi perdagangan bebas

Senin, 17 Juni 2013 - 20:13 WIB
Eropa-AS siap negosiasi...
Eropa-AS siap negosiasi perdagangan bebas
A A A
Sindonews.com - Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) menetapkan akan memulai melakukan negosiasi pakta perdagangan bebas (FTA) terbesar di dunia, meski terjadi penolakan keras dari Perancis yang berusaha melindungi film dan sektor budaya dari ancaman Hollywood.

Seperti diketahui, kesepakatan perdagangan bebas sebagai dorongan atas potensi bisnis yang besar, pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi masalah budaya dipandang berpotensi terjadi tawar-menawar dengan AS.

Presiden Barack Obama dan pemimpin Eropa berkumpul di KTT G8 Irlandia Utara siap mengumumkan awal pembicaraan resmi tentang rencana besar tersebut, hanya beberapa hari setelah Uni Eropa berusaha meredam Perancis.

Kepala eksekutif Uni Eropa, Jose Manuel Barroso, yang juga berada di KTT bersama Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy, menilai kritik luar biasa vokal dari Perancis sebagai perilaku 'reaksioner' untuk mempertahankan industri audiovisual dan budaya.

"Ada yang mengatakan mereka ke kiri, tetapi sebenarnya mereka secara budaya sangat reaksioner," kata Presiden Komisi Eropa dalam sebuah wawancara dengan International Herald Tribune, seperti dilansir dari Global Post, Senin (17/6/2013).

Kesepakatan perjanjian perdagangan bebas ini, berdasarkan data tahun lalu meliputi perdagangan barang senilai 500 miliar euro (USD670 miliar), sektor layanan 280 miliar euro dan triliunan euro dalam arus investasi. FTA diyakini mampu menambah pendapatan hingga 119 miliar euro per tahun bagi perekonomian Uni Eropa, dan 95 miliar euro bagi Amerika Serikat.

Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang menjadi tuan rumah pertemuan G8 dari negara-negara industri terkemuka, tidak menyinggung masalah Perancis.

"Fokus saya sangat jelas, mendapatkan perjanjian, menandatangani kesepakatan, membuat kemajuan pada isu-isu yang akan membantu keluarga bekerja keras di sini (Inggris). Bagi saya itulah tentang semua agenda G8," ujar Cameron.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8396 seconds (0.1#10.140)