BSM jadi bank administrator RDN syariah
A
A
A
Sindonews.com - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjuk Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai bank administrator Pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN) syariah. Penandatanganan perjanjian administrasi RDN syariah antara kedua pihak dilakukan hari ini.
Penandatanganan tersebut menjadikan BSM resmi sebagai bank yang dapat memberikan layanan jasa administrasi RDN (bank administrator RDN). Penandatanganan perjanjian ini juga melengkapi implementasi RDN yang telah dilaksanakan KSEI sejak 1 Februari 2012.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, M. Noor Rachman menyatakan OJK mendukung dilaksanakannya penandatanganan perjanjian antara KSEI dan BSM tersebut.
"Kami dari OJK menyambut positif pengembangan RDN Syariah yang dilakukan oleh KSEI dan BSM ini. Kewajiban pembukaan RDN untuk memastikan hak pemodal secara umum berlaku tidak hanya terbatas untuk pemodal konvensional namun juga untuk pemodal syariah," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Noor Rachman menambahkan, dengan sinergi KSEI dan BSM ini, maka infrastruktur untuk pengembangan pasar modal syariah menjadi lebih lengkap dan tidak ada kendala lagi bagi pemodal syariah untuk membuka RDN.
Khusus untuk bank administrator RDN syariah, penunjukkan BSM sebagai bank administrator RDN syariah dilakukan berdasarkan proses seleksi oleh KSEI pada bulan November 2012. Seleksi oleh KSEI ini dimaksudkan untuk memilih Bank Umum Syariah (BUS) sebagai bank administrator RDN syariah.
Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi berharap masuknya BSM sebagai Bank administrator RDN syariah turut meningkatkan transaksi ekonomi syariah khususnya di pasar modal Indonesia.
Dukungan IT dan jaringan yang luas diharapkan dapat menunjang performa BSM sebagai bank administrator RDN. "BSM wajib mengelola dan mengadministrasikan RDN investor pasar modal yang dibuka di BSM, yang meliputi pengiriman data ke KSEI secara Host to Host pada setiap kegiatan pembukaan RDN, pemblokiran, pelepasan blokir dan penutupan serta informasi saldo kepemilikan dana nasabah," ujarnya.
Sebelumnya, KSEI telah bekerja sama dengan lima bank, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Permata Tbk.
Saat ini, di BEI telah tercatat sebanyak 286 saham masuk kategori saham syariah atau 56,52 persen dari total 506 saham yang listing di BEI. Dari sisi nilai, berdasarkan data catatan kepemilikan Efek di sistem KSEI, total nilai saham syariah tersebut telah mencapai sekitar Rp1.450 triliun atau sekitar 49,62 persen dari keseluruhan nilai saham dalam bentuk scripless yang disimpan di KSEI.
Sementara dari sisi transaksi, saat ini sudah ada enam Anggota Bursa yang memfasilitasi perdagangan dengan menggunakan online trading syariah.
Dengan diterbitkannya Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang memuat ketentuan pembukaan RDN untuk nasabah sebagai syarat untuk melakukan transaksi, kebutuhan akan adanya bank yang menyediakan fasilitas administrasi RDN syariah menjadi sangat penting untuk pengembangan pasar modal syariah.
Penandatanganan tersebut menjadikan BSM resmi sebagai bank yang dapat memberikan layanan jasa administrasi RDN (bank administrator RDN). Penandatanganan perjanjian ini juga melengkapi implementasi RDN yang telah dilaksanakan KSEI sejak 1 Februari 2012.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, M. Noor Rachman menyatakan OJK mendukung dilaksanakannya penandatanganan perjanjian antara KSEI dan BSM tersebut.
"Kami dari OJK menyambut positif pengembangan RDN Syariah yang dilakukan oleh KSEI dan BSM ini. Kewajiban pembukaan RDN untuk memastikan hak pemodal secara umum berlaku tidak hanya terbatas untuk pemodal konvensional namun juga untuk pemodal syariah," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Noor Rachman menambahkan, dengan sinergi KSEI dan BSM ini, maka infrastruktur untuk pengembangan pasar modal syariah menjadi lebih lengkap dan tidak ada kendala lagi bagi pemodal syariah untuk membuka RDN.
Khusus untuk bank administrator RDN syariah, penunjukkan BSM sebagai bank administrator RDN syariah dilakukan berdasarkan proses seleksi oleh KSEI pada bulan November 2012. Seleksi oleh KSEI ini dimaksudkan untuk memilih Bank Umum Syariah (BUS) sebagai bank administrator RDN syariah.
Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi berharap masuknya BSM sebagai Bank administrator RDN syariah turut meningkatkan transaksi ekonomi syariah khususnya di pasar modal Indonesia.
Dukungan IT dan jaringan yang luas diharapkan dapat menunjang performa BSM sebagai bank administrator RDN. "BSM wajib mengelola dan mengadministrasikan RDN investor pasar modal yang dibuka di BSM, yang meliputi pengiriman data ke KSEI secara Host to Host pada setiap kegiatan pembukaan RDN, pemblokiran, pelepasan blokir dan penutupan serta informasi saldo kepemilikan dana nasabah," ujarnya.
Sebelumnya, KSEI telah bekerja sama dengan lima bank, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Permata Tbk.
Saat ini, di BEI telah tercatat sebanyak 286 saham masuk kategori saham syariah atau 56,52 persen dari total 506 saham yang listing di BEI. Dari sisi nilai, berdasarkan data catatan kepemilikan Efek di sistem KSEI, total nilai saham syariah tersebut telah mencapai sekitar Rp1.450 triliun atau sekitar 49,62 persen dari keseluruhan nilai saham dalam bentuk scripless yang disimpan di KSEI.
Sementara dari sisi transaksi, saat ini sudah ada enam Anggota Bursa yang memfasilitasi perdagangan dengan menggunakan online trading syariah.
Dengan diterbitkannya Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang memuat ketentuan pembukaan RDN untuk nasabah sebagai syarat untuk melakukan transaksi, kebutuhan akan adanya bank yang menyediakan fasilitas administrasi RDN syariah menjadi sangat penting untuk pengembangan pasar modal syariah.
(rna)