Keputusan The Fed buat Wall Street tergelincir
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di Bursa Wall Street pada perdagangan Rabu waktu setempat tergelincir lebih dari 1 persen setelah Gubernur The Fed, Ben Bernanke mengatakan bahwa Bank Sentral akan mulai memangkas program pembelian obligasi pada akhir tahun ini jika ekonomi menguat.
Bernanke mengatakan bahwa program stimulus moneter akan dihentikan pada pertengahan 2014. Kalangan investor telah memperkirakan bahwa The Fed akan menghentikan program pembelian obligasi.
Akibat keputusan tersebut menyebabkan imbal hasil obligasi Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun melonjak ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Imbal hasil obligasi pemerintah tersebut turun 2,3325 persen ke level 1 9/32.
Pernyataan The Fed juga menyebabkan pasar saham anjlok dengan volume terbesar. Pasalnya, menjelang pengumuman tersebut, bursa saham bergejolak.
"Saya terkejut dia mengambil keputusan itu karena sejak terakhir kali dia melakukannya, kami melihat volatilitas di pasar cukup signifikan. Jika pertumbuhan ekonomi ini berkelanjutan tanpa The Fed, itu merupakan kabar baik. Namun sulit menyapih dari program stimulus," kata Kepala Investasi Huntington Asset Management, Randy Bateman seperti dilansir Reuters, Kamis (20/6/2013).
Pada perdagangan semalam, indeks Dow Jones turun 205,96 poin atau 1,34 persen ke 15.112,27; indeks S&P 500 turun 22,89 poin atau 1,39 persen ke 1.628,92 dan indeks Nasdaq turun 38,98 poin atau 1,12 persen ke 3.443,20.
Sementara itu, lebih dari empat perlima saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange turun, sedangkan 70 persen saham yang terdaftar di Nasdaq berakhir negatif.
Bernanke mengatakan bahwa program stimulus moneter akan dihentikan pada pertengahan 2014. Kalangan investor telah memperkirakan bahwa The Fed akan menghentikan program pembelian obligasi.
Akibat keputusan tersebut menyebabkan imbal hasil obligasi Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun melonjak ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Imbal hasil obligasi pemerintah tersebut turun 2,3325 persen ke level 1 9/32.
Pernyataan The Fed juga menyebabkan pasar saham anjlok dengan volume terbesar. Pasalnya, menjelang pengumuman tersebut, bursa saham bergejolak.
"Saya terkejut dia mengambil keputusan itu karena sejak terakhir kali dia melakukannya, kami melihat volatilitas di pasar cukup signifikan. Jika pertumbuhan ekonomi ini berkelanjutan tanpa The Fed, itu merupakan kabar baik. Namun sulit menyapih dari program stimulus," kata Kepala Investasi Huntington Asset Management, Randy Bateman seperti dilansir Reuters, Kamis (20/6/2013).
Pada perdagangan semalam, indeks Dow Jones turun 205,96 poin atau 1,34 persen ke 15.112,27; indeks S&P 500 turun 22,89 poin atau 1,39 persen ke 1.628,92 dan indeks Nasdaq turun 38,98 poin atau 1,12 persen ke 3.443,20.
Sementara itu, lebih dari empat perlima saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange turun, sedangkan 70 persen saham yang terdaftar di Nasdaq berakhir negatif.
(rna)