HSBC: Manufaktur China melemah dalam 9 bulan
A
A
A
Sindonews.com - HSBC melaporkan aktivitas manufaktur China pada Juni 2013 kembali akan menyusut, menyentuh level terendah dalam sembilan bulan. Kondisi ini menambah kekhawatiran terhadap kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Raksasa perbankan Inggris itu mencatat indeks manajer pembelian (PMI) datang di angka 48,3, lebih buruk dari pembacaan pada akhir Mei sebesar 49,2 (terendah sejak September 2012). Di mana angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi, sementara di atas 50 ekspansi.
Indeks aktivitas manufaktur di pabrik-pabrik China merupakan barometer yang diawasi ketat dari kesehatan ekonomi.
"Sektor manufaktur terbebani memburuknya permintaan eksternal, permintaan domestik yang moderat dan meningkatnya tekanan destocking," kata Qu Hongbin, kepala ekonom HSBC untuk China, seperti dilansir dari, Kamis (20/6/2013).
HSBC mengatakan, akan merilis angka final maanufaktur bulan ini pada 1 Juli mendatang. Sebelumnya, data indikator ekonomi lain pada Mei menunjukkan output industri, investasi aset tetap, ekspor dan impor semua melemah.
Kekhawatiran telah tumbuh atas prospek ekonomi China, yang hanya berada di level 7,8 persen pada 2012, sebagai kinerja terburuk dalam 13 tahun.
Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan 2013 sebesar 7,5 persen, sama seperti tahun lalu, seperti yang terlihat untuk memperlengkapi kembali model ekonomi dari ekspor ke konsumsi domestik.
"Beijing lebih memilih untuk menggunakan reformasi daripada stimulus untuk mempertahankan pertumbuhan," kata Qu HSBC.
"Reformasi dapat meningkatkan prospek pertumbuhan jangka panjang, namun mereka akan memiliki dampak yang terbatas dalam jangka pendek," jelasnya, sambil menambahkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan sedikit melemah.
Raksasa perbankan Inggris itu mencatat indeks manajer pembelian (PMI) datang di angka 48,3, lebih buruk dari pembacaan pada akhir Mei sebesar 49,2 (terendah sejak September 2012). Di mana angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi, sementara di atas 50 ekspansi.
Indeks aktivitas manufaktur di pabrik-pabrik China merupakan barometer yang diawasi ketat dari kesehatan ekonomi.
"Sektor manufaktur terbebani memburuknya permintaan eksternal, permintaan domestik yang moderat dan meningkatnya tekanan destocking," kata Qu Hongbin, kepala ekonom HSBC untuk China, seperti dilansir dari, Kamis (20/6/2013).
HSBC mengatakan, akan merilis angka final maanufaktur bulan ini pada 1 Juli mendatang. Sebelumnya, data indikator ekonomi lain pada Mei menunjukkan output industri, investasi aset tetap, ekspor dan impor semua melemah.
Kekhawatiran telah tumbuh atas prospek ekonomi China, yang hanya berada di level 7,8 persen pada 2012, sebagai kinerja terburuk dalam 13 tahun.
Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan 2013 sebesar 7,5 persen, sama seperti tahun lalu, seperti yang terlihat untuk memperlengkapi kembali model ekonomi dari ekspor ke konsumsi domestik.
"Beijing lebih memilih untuk menggunakan reformasi daripada stimulus untuk mempertahankan pertumbuhan," kata Qu HSBC.
"Reformasi dapat meningkatkan prospek pertumbuhan jangka panjang, namun mereka akan memiliki dampak yang terbatas dalam jangka pendek," jelasnya, sambil menambahkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan sedikit melemah.
(dmd)