Momentum kenaikan harga BBM dinilai tak tepat

Kamis, 20 Juni 2013 - 12:41 WIB
Momentum kenaikan harga BBM dinilai tak tepat
Momentum kenaikan harga BBM dinilai tak tepat
A A A
Sindonews.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menilai bahwa momentum yang dipilih pemerintah untuk menerapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai waktu yang tidak tepat.

"Kenaikan BBM waktunya kurang tepat, seharusnya awal tahun 2013 atau setelah Lebaran," ujar Sarman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/6/2013).

Pernyataan tersebut, dia menjelaskan, didasarkan atas kondisi faktual di masyarakat, dimana pada waktu tersebut bertepatan dengan momentum hari raya, dimana harga-harga kebutuhan pokok cenderung meningkat.

Dengan adanya kenaikan harga BBM ini, maka beban masyarakat akan semakin tinggi karena kenaikan harga kebutuhan pokok akan berimbas lebih buruk lagi.

"Secara psikologi pasar dengan kenaikan BBM menjelang Lebaran, maka kenaikan bahan-bahan pokok dikhawatirkan mencapai tiga kali lipat dari harga normal. Di sisi lain, waktunya bersamaan dengan tahun ajaran baru," tandasnya.

Seperti diketahui, kenaikan harga BBM tinggal tunggu waktu, sesuai dengan hasil sidang Paripurna DPR RI yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2013, dimana mayoritas anggota fraksi DPR RI menyetujui kenaikan harga BBM yang akan diberlakukan dalam pekan ini.

Bahkan Menteri Perindustrian, MS Hidayat menyebut bahwa harga BBM kemungkinan akan diumumkan Jumat (21/6/2013) malam. Siang ini akan diadakan sidang kabinet paripurna di Istana Presiden membahas waktu penaikkan harga BBM bersubsidi.

Adapun, harga BBM jenis premium akan dinaikkan sebesar Rp2.000 per liter menjadi Rp6.500, sedangkan solar naik Rp1.000 menjadi Rp5.500 per liter.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9871 seconds (0.1#10.140)