Harga bahan pokok di Tana Toraja mulai naik
A
A
A
Sindonews.com - Meski pemerintah pusat secara resmi belum mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), namun harga kebutuhan pokok di pasar sudah mulai merangkak naik.
Pantauan KORAN SINDO MAKASSAR di pasar Sentral Makale, beberapa jenis kebutuhan bahan pokok yang dijual pedagang pasar harganya mulai merangkak naik.
Di antaranya bawang merah yang pada pekan lalu harganya Rp24.000 per kilogram kini naik menjadi Rp32.000 per kilogram. Harga tomat sekarang Rp10.000 per kilogram dari Rp7.000 per kilogram pada pekan lalu. Ayam potong yang harga sebelumnya Rp35.000 per ekor naik menjadi Rp38.000 per ekor.
Sementara cabai merah besar sekarang harganya Rp22.000 per kilogram dari sebelumnya Rp17.000 per kilogram. Jenis bahan pokok yang paling tinggi kenaikannya atau naik 50 persen yakni cabai merah dari Rp15.000 per kilogram naik menjadi Rp30.000 per kilogram.
Namun begitu, ada beberapa jenis bahan pokok yang belum mengalami kenaikan harga. Di antaranya minyak goreng curah Rp8.000 per botol ukuran 600 ml, bawang putih juga harganya masih sama dengan pekan lalu yakni Rp20.000 per kilogram.
“Kenaikan harga beberapa jenis bahan pokok di tingkat pedagang pasar sudah berlangsung sejak 4-5 hari lalu. Kenaikan harga berkisar rata-rata 15 persen. Tapi untuk jenis cabai merah harganya naik hingga 50 persen,” ujar Ridwan, salah satu pedagang sayur mayur di pasar Sentral Makale, Kamis (20/6/2013).
Dia memprediksi, harga kebutuhan pokok di pasar kemungkinan akan terus melonjak dampak dari kenaikan harga BBM dan hampir bersamaan dengan penerimaan siswa. Apalagi, pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM menjelang penerimaan siswa baru dan puasa.
Naiknya harga BBM menyebabkan biaya angkut bahan pokok juga ikut meningkat. Begitu pula dengan pengalaman tahun sebelumnya, meski harga BBM tidak naik, namun menjelang puasa dan lebaran harga kebutuhan pokok naik karena permintaan masyarakat akan bahan pokok ikut meningkat.
“Diprediksi, harga kebutuhan bahan pokok yang dijual di pasar akan terus mengalami kenaikan menjelang puasa dan lebaran,” katanya.
Suzanti,32, salah satu ibu rumah tangga di kota Makale mengeluhkan naiknya harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar. Dirinya terpaksa mengeluarkan uang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan makan keluarganya karena harga bahan pokok naik.
Dia berharap, pemerintah segera melakukan upaya antisipasi agar harga kebutuhan pokok tetap normal. Apalagi menjelang penerimaan siswa baru, puasa dan lebaran yang tentunya pada tiga moment tersebut kebutuhan masyarakat akan bahan pokok juga akan meningkat.
“Kami berharap, pemerintah segera turun tangan mengantisipasi harga kebutuhan bahan pokok terus naik. Kami yang berpenghasilan rendah sangat terbebani dengan kebutuhan pokok yang kian mahal,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tana Toraja, Lexianus Lintin menyatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan harga bahan pokok yang mulai naik serta ketersedian barang.
“Salah satu upaya yang akan dilakukan Disperindag guna mengantisipasi harga bakan pokok kian meroket dengan menggelar operasi pasar,” tandasnya.
Pantauan KORAN SINDO MAKASSAR di pasar Sentral Makale, beberapa jenis kebutuhan bahan pokok yang dijual pedagang pasar harganya mulai merangkak naik.
Di antaranya bawang merah yang pada pekan lalu harganya Rp24.000 per kilogram kini naik menjadi Rp32.000 per kilogram. Harga tomat sekarang Rp10.000 per kilogram dari Rp7.000 per kilogram pada pekan lalu. Ayam potong yang harga sebelumnya Rp35.000 per ekor naik menjadi Rp38.000 per ekor.
Sementara cabai merah besar sekarang harganya Rp22.000 per kilogram dari sebelumnya Rp17.000 per kilogram. Jenis bahan pokok yang paling tinggi kenaikannya atau naik 50 persen yakni cabai merah dari Rp15.000 per kilogram naik menjadi Rp30.000 per kilogram.
Namun begitu, ada beberapa jenis bahan pokok yang belum mengalami kenaikan harga. Di antaranya minyak goreng curah Rp8.000 per botol ukuran 600 ml, bawang putih juga harganya masih sama dengan pekan lalu yakni Rp20.000 per kilogram.
“Kenaikan harga beberapa jenis bahan pokok di tingkat pedagang pasar sudah berlangsung sejak 4-5 hari lalu. Kenaikan harga berkisar rata-rata 15 persen. Tapi untuk jenis cabai merah harganya naik hingga 50 persen,” ujar Ridwan, salah satu pedagang sayur mayur di pasar Sentral Makale, Kamis (20/6/2013).
Dia memprediksi, harga kebutuhan pokok di pasar kemungkinan akan terus melonjak dampak dari kenaikan harga BBM dan hampir bersamaan dengan penerimaan siswa. Apalagi, pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM menjelang penerimaan siswa baru dan puasa.
Naiknya harga BBM menyebabkan biaya angkut bahan pokok juga ikut meningkat. Begitu pula dengan pengalaman tahun sebelumnya, meski harga BBM tidak naik, namun menjelang puasa dan lebaran harga kebutuhan pokok naik karena permintaan masyarakat akan bahan pokok ikut meningkat.
“Diprediksi, harga kebutuhan bahan pokok yang dijual di pasar akan terus mengalami kenaikan menjelang puasa dan lebaran,” katanya.
Suzanti,32, salah satu ibu rumah tangga di kota Makale mengeluhkan naiknya harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar. Dirinya terpaksa mengeluarkan uang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan makan keluarganya karena harga bahan pokok naik.
Dia berharap, pemerintah segera melakukan upaya antisipasi agar harga kebutuhan pokok tetap normal. Apalagi menjelang penerimaan siswa baru, puasa dan lebaran yang tentunya pada tiga moment tersebut kebutuhan masyarakat akan bahan pokok juga akan meningkat.
“Kami berharap, pemerintah segera turun tangan mengantisipasi harga kebutuhan bahan pokok terus naik. Kami yang berpenghasilan rendah sangat terbebani dengan kebutuhan pokok yang kian mahal,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tana Toraja, Lexianus Lintin menyatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan harga bahan pokok yang mulai naik serta ketersedian barang.
“Salah satu upaya yang akan dilakukan Disperindag guna mengantisipasi harga bakan pokok kian meroket dengan menggelar operasi pasar,” tandasnya.
(gpr)