Perkuat ekuitas, ETWA tunda bagi deviden
A
A
A
Sindonews.com - Emiten produsen biodisel, PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) menunda pemberian deviden kepada para pemegang saham pada tahun tahun ini karena perseroan akan lebih fokus untuk ekspansi usaha.
Presiden Direktur Eterindo Wahanatama, Imamanuel Sutarto mengatakan bahwa manajemen memastikan tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2012.
"Tidak ada pembagian dividen karena kami ingin memperkuat ekuitas guna mendukung ekspansi perusahaan," ujar Imamanuel dalam paparan publik ETWA di Board Room Financial Club, Graha CIMB Niaga di Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Sebagai catatan, tahun lalu ETWA membukukan pendapatan sebesar Rp1 triliun atau naik sekitar 10,8 persen dibanding 2011 sebesar Rp904,2 miliar. Namun perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp38,5 miliar atau turun 47 persen dibanding periode sebelumnya Rp72,6 miliar.
"Tahun ini kami akan terus memperkokoh fondasi pertumbuhan perusahaan melalui dua bisnis, yaitu produksi biodisel dan bisnis kelapa sawit," imbuhnya.
ETWA memiliki pabrik biodeiesel dengan kapasitas produksi mencapai 140 ribu metrik ton (MT) per tahun. Tapi, sepanjang 2012 lalu realisasinya baru 70 ribu MT per tahun.
Seiring dengan kenaikan kapasitas produksi pabrik, maka ditargetkan produksi biodiesel ETWA bisa mencapai 102 ribu MT. Adapun realisasinya tahun lalu sebesar 60.791 MT.
Perseroan juga sedang menjajal bisnis kelapa sawit. Manajemen menyiapkan investasi sekitar Rp450 miliar untuk menggarap lahan konsensi miliknya seluas 40.000 hektare (ha). Nilai investasi per hektare lahan bisa mencapai Rp45 juta. Selain itu, manajemen juga akan membangun pabrik pengolahan sawit di Kalimantan Barat.
Presiden Direktur Eterindo Wahanatama, Imamanuel Sutarto mengatakan bahwa manajemen memastikan tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2012.
"Tidak ada pembagian dividen karena kami ingin memperkuat ekuitas guna mendukung ekspansi perusahaan," ujar Imamanuel dalam paparan publik ETWA di Board Room Financial Club, Graha CIMB Niaga di Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Sebagai catatan, tahun lalu ETWA membukukan pendapatan sebesar Rp1 triliun atau naik sekitar 10,8 persen dibanding 2011 sebesar Rp904,2 miliar. Namun perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp38,5 miliar atau turun 47 persen dibanding periode sebelumnya Rp72,6 miliar.
"Tahun ini kami akan terus memperkokoh fondasi pertumbuhan perusahaan melalui dua bisnis, yaitu produksi biodisel dan bisnis kelapa sawit," imbuhnya.
ETWA memiliki pabrik biodeiesel dengan kapasitas produksi mencapai 140 ribu metrik ton (MT) per tahun. Tapi, sepanjang 2012 lalu realisasinya baru 70 ribu MT per tahun.
Seiring dengan kenaikan kapasitas produksi pabrik, maka ditargetkan produksi biodiesel ETWA bisa mencapai 102 ribu MT. Adapun realisasinya tahun lalu sebesar 60.791 MT.
Perseroan juga sedang menjajal bisnis kelapa sawit. Manajemen menyiapkan investasi sekitar Rp450 miliar untuk menggarap lahan konsensi miliknya seluas 40.000 hektare (ha). Nilai investasi per hektare lahan bisa mencapai Rp45 juta. Selain itu, manajemen juga akan membangun pabrik pengolahan sawit di Kalimantan Barat.
(rna)