Softbank yakin akuisisi Sprint Nextel selesai Juli
A
A
A
Sindonews.com - CEO SoftBank Masayoshi Son yakin akuisisi perusahaannya di Sprint Nextel akan selesai pada Juli 2013, setelah pesaing utama Dish Network tersingkir.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (22/6/2013), operator jaringan mobile SoftBank sedang mencoba mendorong sejarah akuisisi terbesar perusahaan Jepang di luar negeri. Sprint, perusahaan penyedia layanan seluler terbesar ketiga di AS, juga bekerja sama dengan SoftBank untuk membeli Clearwire, perusahaan nirkabel kecil.
Dalam pertemuan tahunan pemegang saham yang diikuti oleh lebih dari 2.000 orang, Son mengatakan, ambisinya tidak akan berakhir dengan menutup kesepakatan bersama Sprint.
Pada berita sebelumnya, Son mengklaim sudah dekat dengan kesepakatan USD21,6 miliar bersama Sprint. Langkah ini merupakan tujuan utama mereka menciptakan perusahaan terbesar di dunia. Dia optimis dapat mengubah perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga di Jepang menjadi raksasa global, seperti ExxonMobil, JPMorgan dan Apple.
"Kami akan menjadi perusahaan nomor satu di dunia dengan biaya apapun, dalam hal keuntungan, arus kas dan nilai saham," kata miliarder telekomunikasi berusia 55 tahun itu, menunjuk sebuah slide presentasi daftar perusahaan paling berharga di dunia.
SoftBank, bagi sebagian besar orang di luar Jepang tidak dikenal, sebelum kesepakatan Sprint diumumkan tahun lalu, di mana perusahaan berada di peringkat 113 dunia, menurut grafik Son's PowerPoint.
"Dulu, aku diam-diam mengatakan kita akan berada di antara 10 perusahaan top dunia, tapi itu tidak sesuai dengan tujuan saya lagi," ujar Son kepada pemegang saham yang menanggapi dengan tawa dan tepuk tangan.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (22/6/2013), operator jaringan mobile SoftBank sedang mencoba mendorong sejarah akuisisi terbesar perusahaan Jepang di luar negeri. Sprint, perusahaan penyedia layanan seluler terbesar ketiga di AS, juga bekerja sama dengan SoftBank untuk membeli Clearwire, perusahaan nirkabel kecil.
Dalam pertemuan tahunan pemegang saham yang diikuti oleh lebih dari 2.000 orang, Son mengatakan, ambisinya tidak akan berakhir dengan menutup kesepakatan bersama Sprint.
Pada berita sebelumnya, Son mengklaim sudah dekat dengan kesepakatan USD21,6 miliar bersama Sprint. Langkah ini merupakan tujuan utama mereka menciptakan perusahaan terbesar di dunia. Dia optimis dapat mengubah perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga di Jepang menjadi raksasa global, seperti ExxonMobil, JPMorgan dan Apple.
"Kami akan menjadi perusahaan nomor satu di dunia dengan biaya apapun, dalam hal keuntungan, arus kas dan nilai saham," kata miliarder telekomunikasi berusia 55 tahun itu, menunjuk sebuah slide presentasi daftar perusahaan paling berharga di dunia.
SoftBank, bagi sebagian besar orang di luar Jepang tidak dikenal, sebelum kesepakatan Sprint diumumkan tahun lalu, di mana perusahaan berada di peringkat 113 dunia, menurut grafik Son's PowerPoint.
"Dulu, aku diam-diam mengatakan kita akan berada di antara 10 perusahaan top dunia, tapi itu tidak sesuai dengan tujuan saya lagi," ujar Son kepada pemegang saham yang menanggapi dengan tawa dan tepuk tangan.
(dmd)