Awal pekan, rupiah terapresiasi
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari pertama pekan pekan ini berhasil terapresiasi. Kondisi ini berlawanan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang ditutup ambles meninggalkan level 4.500.
Posisi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada penutupan perdagangan Senin (24/6/2013) melemah 29 poin dari Rp9.960 per USD pada hari Jumat (21/6/2013) menjadi Rp9.931 per USD.
Sementara data Bloomberg mencatat bahwa kurs rupiah sore ini tembus Rp10.009 per USD, dimana sebelumnya berada pada posisi Rp10.011 per USD. Sedangkan berdasarkan data yahoofinance, mata uang domestik ditutup menguat 2 poin dari level Rp9.923 per USD pada akhir pekan lalu menjadi Rp9.923 per USD, dengan kisaran harian Rp9.930-9.935 per USD.
Head of Research & Analysis BNI, Nurul Eti Nurbaeti sebelumnya menuturkan bahwa gerak rupiah hari ini dipengaruhi dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah pada akhir pekan lalu dan Bank Indonesia yang mengawal mata uang lokal.
"Koreksi tertahan jika mengikuti kenaikan indeks Dow Jones pada akhir pekan lalu," tutur dia dalam risetnya.
Posisi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada penutupan perdagangan Senin (24/6/2013) melemah 29 poin dari Rp9.960 per USD pada hari Jumat (21/6/2013) menjadi Rp9.931 per USD.
Sementara data Bloomberg mencatat bahwa kurs rupiah sore ini tembus Rp10.009 per USD, dimana sebelumnya berada pada posisi Rp10.011 per USD. Sedangkan berdasarkan data yahoofinance, mata uang domestik ditutup menguat 2 poin dari level Rp9.923 per USD pada akhir pekan lalu menjadi Rp9.923 per USD, dengan kisaran harian Rp9.930-9.935 per USD.
Head of Research & Analysis BNI, Nurul Eti Nurbaeti sebelumnya menuturkan bahwa gerak rupiah hari ini dipengaruhi dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah pada akhir pekan lalu dan Bank Indonesia yang mengawal mata uang lokal.
"Koreksi tertahan jika mengikuti kenaikan indeks Dow Jones pada akhir pekan lalu," tutur dia dalam risetnya.
(rna)