XL akuisisi Axis dinilai tak ciptakan monopoli
A
A
A
Sindonews.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) diperkirakan akan menjadi operator telekomunikasi dengan pelanggan terbesar kedua dan penguasaan spektrum yang bertambah besar sejalan dengan terealisasinya akuisisi Axis oleh perseroan. Aksi korporasi itu dikatakan tidak akan menciptakan monopoli di industri telekomunikasi.
Saat ini XL menguasai frekuensi tiga kanal frekuensi yaitu 900 MHz, 2100 MHz, dan 1800 MHz. Sementara Axis memiliki dua kanal frekuensi di 900 MHz dan 1800 MHz.
Founder and Executive Director ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan bahwa rencana akuisisi XL terhadap Axis cukup positif untuk mempercepat konsolidasi industri telekomunikasi Indonesia. Meskipun frekuensi XL bertambah, Heru menilai hal tersebut tidak akan menciptakan monopoli di industri.
"Terlalu dini membicarakan soal monopoli di industri telekomunikasi. Konsolidasi ini sudah menjadi kebutuhan industri dan harus terjadi agar industri lebih efisien dan diprediksi hanya 4-5 operator saja," kata Heru dalam keterangan yang diterima, Senin (24/6/2013) malam.
Menurut Heru, bila akuisisi Axis oleh XL benar-benar terjadi, peta bisnis telekomunikasi di Indonesia tidak akan berubah. Menurut dia, Telkomsel akan tetap menjadi operator dengan pelanggan terbesar mencapai 125 juta pelanggan dan XL akan memiliki sekitar 66 juta pelanggan.
Proses konsolidasi di Indonesia sesungguhnya sudah mulai berjalan dengan merger yang dilakukan oleh Smart Telecom terhadap Mobile 8 atau Fren. Meski demikian, jumlah operator di Indonesia masih terlalu banyak dibandingkan sejumlah negara di dunia.
Di China misalnya, jumlah operator hanya tiga, Amerika Serikat tiga operator dan Australia juga tiga perusahaan.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, proses konsolidasi di sektor telekomunikasi akan menguntungkan konsumen karena kualitas pelayanan dan kapasitas jaringan akan semakin membaik.
Agus juga melihat rencana akuisisi Axis oleh XL tidak akan menciptakan monopoli di pasar telekomunikasi Indonesia. Pasalnya, bila kedua perusahaan tersebut bersinergi, penguasaan pasarnya masih di bawah 50 persen.
“Seandainya XL mengakuisisi Axis, hal itu tidak akan menciptakan monopoli. Jumlah pelanggan dari kedua perusahaan masih jauh di bawah Telkomsel. Harusnya publik bisa mendapatkan banyak manfaat bila XL dan Axis dapat bersinergi,” tutur dia.
Saat ini XL menguasai frekuensi tiga kanal frekuensi yaitu 900 MHz, 2100 MHz, dan 1800 MHz. Sementara Axis memiliki dua kanal frekuensi di 900 MHz dan 1800 MHz.
Founder and Executive Director ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan bahwa rencana akuisisi XL terhadap Axis cukup positif untuk mempercepat konsolidasi industri telekomunikasi Indonesia. Meskipun frekuensi XL bertambah, Heru menilai hal tersebut tidak akan menciptakan monopoli di industri.
"Terlalu dini membicarakan soal monopoli di industri telekomunikasi. Konsolidasi ini sudah menjadi kebutuhan industri dan harus terjadi agar industri lebih efisien dan diprediksi hanya 4-5 operator saja," kata Heru dalam keterangan yang diterima, Senin (24/6/2013) malam.
Menurut Heru, bila akuisisi Axis oleh XL benar-benar terjadi, peta bisnis telekomunikasi di Indonesia tidak akan berubah. Menurut dia, Telkomsel akan tetap menjadi operator dengan pelanggan terbesar mencapai 125 juta pelanggan dan XL akan memiliki sekitar 66 juta pelanggan.
Proses konsolidasi di Indonesia sesungguhnya sudah mulai berjalan dengan merger yang dilakukan oleh Smart Telecom terhadap Mobile 8 atau Fren. Meski demikian, jumlah operator di Indonesia masih terlalu banyak dibandingkan sejumlah negara di dunia.
Di China misalnya, jumlah operator hanya tiga, Amerika Serikat tiga operator dan Australia juga tiga perusahaan.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, proses konsolidasi di sektor telekomunikasi akan menguntungkan konsumen karena kualitas pelayanan dan kapasitas jaringan akan semakin membaik.
Agus juga melihat rencana akuisisi Axis oleh XL tidak akan menciptakan monopoli di pasar telekomunikasi Indonesia. Pasalnya, bila kedua perusahaan tersebut bersinergi, penguasaan pasarnya masih di bawah 50 persen.
“Seandainya XL mengakuisisi Axis, hal itu tidak akan menciptakan monopoli. Jumlah pelanggan dari kedua perusahaan masih jauh di bawah Telkomsel. Harusnya publik bisa mendapatkan banyak manfaat bila XL dan Axis dapat bersinergi,” tutur dia.
(rna)