OPEC tak akan lakukan pertemuan darurat
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA), Suhail al-Mazrouei mengemukakan, tidak ada kebutuhan darurat bagi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menggelar konferensi untuk membahas status harga minyak. Menurutnya, harga yang ada saat ini sudah adil dan dapat diterima.
"Fluktuasi harga minyak normal. Harga adil, dapat diterima oleh produsen dan konsumen serta tidak mempengaruhi tingkat investasi yang dibutuhkan oleh industri minyak di negara-negara produsen," kata Mazrouei, seperti dilansir dari AFP, Selasa (25/6/2013).
"Jadi, tidak perlu menyelenggarakan konferensi luar biasa bagi OPEC," tambahnya.
Harga minyak melemah di perdagangan Asia hari ini, karena para dealer menunggu serangkaian data ekonomi AS sebagai petunjuk Federal Reserve AS (Fed) akan mulai meredakan program stimulus besar-besaran.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) light sweet untuk pengiriman Agustus, turun 57 sen menjadi USD94,61 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 39 sen menjadi USD100,77.
Pada pertemuan rutin OPEC di Wina bulan lalu, para menteri perminyakan mempertahankan produksi kartel pada 30,0 juta barel per hari. Tetapi Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, pasokan minyak mentah naik sekitar 135.000 barel Mei ke level tertinggi selama tujuh bulan pada 30,89 juta barel per hari.
Pada saat yang sama, IEA merevisi turun proyeksi permintaan minyak mentah dari 12 negara anggota OPEC menjadi 29,8 juta barel per hari pada semester kedua tahun ini akibat pertumbuhan ekonomi global lesu.
"Fluktuasi harga minyak normal. Harga adil, dapat diterima oleh produsen dan konsumen serta tidak mempengaruhi tingkat investasi yang dibutuhkan oleh industri minyak di negara-negara produsen," kata Mazrouei, seperti dilansir dari AFP, Selasa (25/6/2013).
"Jadi, tidak perlu menyelenggarakan konferensi luar biasa bagi OPEC," tambahnya.
Harga minyak melemah di perdagangan Asia hari ini, karena para dealer menunggu serangkaian data ekonomi AS sebagai petunjuk Federal Reserve AS (Fed) akan mulai meredakan program stimulus besar-besaran.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) light sweet untuk pengiriman Agustus, turun 57 sen menjadi USD94,61 per barel pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 39 sen menjadi USD100,77.
Pada pertemuan rutin OPEC di Wina bulan lalu, para menteri perminyakan mempertahankan produksi kartel pada 30,0 juta barel per hari. Tetapi Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, pasokan minyak mentah naik sekitar 135.000 barel Mei ke level tertinggi selama tujuh bulan pada 30,89 juta barel per hari.
Pada saat yang sama, IEA merevisi turun proyeksi permintaan minyak mentah dari 12 negara anggota OPEC menjadi 29,8 juta barel per hari pada semester kedua tahun ini akibat pertumbuhan ekonomi global lesu.
(dmd)