Menperin akan revisi SNI kopi instant

Kamis, 27 Juni 2013 - 11:07 WIB
Menperin akan revisi...
Menperin akan revisi SNI kopi instant
A A A
Sindonews.com - Pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata 7,5 persen per tahun. Ekspor produk kopi olahan pada tahun 2011 yang mencapai lebih dari USD268,6 juta meningkat menjadi lebih USD315,6 juta pada 2012 atau meningkat lebih dari 17,49 persen.

Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instant, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke negaratujuan ekspor seperti Mesir, Afrika Selatan, Taiwan dan negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina dan Singapura.

Berbeda dengan ekspor yang meningkat, impor produk kopi olahan turun sangat signifikan. Impor kopi olahan yang mencapai lebih dari USD78 juta pada 2011 turun menjadi USD63,2 juta pada 2012 atau turun 19,01 persen.

"Impor terbesar dialami produk kopi instan dan disinyalir kopi instan yang diimpor adalah produk yang bermutu rendah. Untuk itu, Kemenperin sedang melakukan revisi Standar Nasional Indonesia (SNI) Kopi Instant yang selanjutnya akan diberlakukan secara wajib," ungkap Menteri Perindustrian, Mohamad S Hidayat dalam siaran persnya, Kamis (27/6/2013).

Hidayat mengharapkan, industri pengolahan kopi dapat melakukan diversifikasi produk. Artinya, tidak hanya dijadikan sebagai minuman tetapi juga dikembangkan dalam berbagai jenis seperti produk perawatan kecantikan (lulur), pharmasi, essen makanan dan promosi sesuai dengan permintaan masyarakat konsumen Indonesia terutama dalam teknologi proses dan desain kemasan produk.

”Dengan begitu, konsumsi kopi masyarakat Indonesia meningkat seperti halnya yang dilakukan oleh negara Brasil sebagai produsen kopi utama dunia yang telah mampu meningkatkan konsumsi kopi domestiknya menjadi 6 Kg perkapita pertahun,” pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9562 seconds (0.1#10.140)