Harga melambung, penjualan daging turun 50%
A
A
A
Sindonews.com - Harga daging sapi di Bandung, Jawa Barat (Jabar) saat ini tembus Rp90 ribu per kilogram (kg) dari harga awal Rp85 ribu per kg. Akibatnya, penjualan daging sapi pun mengalami penurunan hingga 50 persen.
"Setiap pekan harganya naik terus. Dan diperkirakan bisa tembus Rp110 ribu per kg," kata pedagang sapi, Hasan, Kamis (27/6/2013).
Menurut dia, tingginya harga daging sapi tidak sebanding dengan daya beli masyarakat. Penjualan daging sapi turun drastis. Hasan mengaku, biasanya menjual 50 kg per hari. Namun, saat ini paling bagus 20 kg per hari.
Kondisi tersebut telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Apabila harganya tak kunjung turun, dia pesimis daya beli masyarakat kembali membaik. Hal itu juga yang menyebabkan sejumlah pedagang daging memilih berhenti jualan.
Dia berharap, kondisi tersebut cepat membaik. "Sebenarnya dari sisi pasokan, sapi yang siap potong sangat mencukupi. Tapi, tetap saja pasokan memadai tapi daya beli rendah tidak berpengaruh," ujarnya.
Penurunan daya beli juga diakui pedagang tahu tempe, Nur yang mengaku penjualannya turun drastis. Biasanya, sampai tengah hari semua barangnya habis terjual. Namun, saat ini masih cukup banyak.
"Harga tahu dan tempe tidak ada kenaikan. Tapi yang beli tetap rendah. Mungkin uangnya habis untuk membayar uang sekolah atau disimpan karena BBM naik," kata Nur.
"Setiap pekan harganya naik terus. Dan diperkirakan bisa tembus Rp110 ribu per kg," kata pedagang sapi, Hasan, Kamis (27/6/2013).
Menurut dia, tingginya harga daging sapi tidak sebanding dengan daya beli masyarakat. Penjualan daging sapi turun drastis. Hasan mengaku, biasanya menjual 50 kg per hari. Namun, saat ini paling bagus 20 kg per hari.
Kondisi tersebut telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Apabila harganya tak kunjung turun, dia pesimis daya beli masyarakat kembali membaik. Hal itu juga yang menyebabkan sejumlah pedagang daging memilih berhenti jualan.
Dia berharap, kondisi tersebut cepat membaik. "Sebenarnya dari sisi pasokan, sapi yang siap potong sangat mencukupi. Tapi, tetap saja pasokan memadai tapi daya beli rendah tidak berpengaruh," ujarnya.
Penurunan daya beli juga diakui pedagang tahu tempe, Nur yang mengaku penjualannya turun drastis. Biasanya, sampai tengah hari semua barangnya habis terjual. Namun, saat ini masih cukup banyak.
"Harga tahu dan tempe tidak ada kenaikan. Tapi yang beli tetap rendah. Mungkin uangnya habis untuk membayar uang sekolah atau disimpan karena BBM naik," kata Nur.
(izz)