Wall Street lanjutkan reli
A
A
A
Sindonews.com - Saham di Bursa Wall Street masih melanjutkan reli, dengan naik dalam tiga hari berturut-turut pada perdagangan Kamis waktu setempat setelah komentar sejumlah pejabat The Fed yang tidak akan mengurangi stimulus moneter dalam waktu dekat berhasil menenangkan kekhawatiran investor.
Presiden Federal Reserve Bank of New York, William Dudley mengatakan bahwa pembelian aset The Fed akan lebih agresif dari jangka waktu yang ditetepkan Gubernur The Fed, Ben Bernanke jika pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja terbukti lebih rendah dari yang diharapkan.
"Saya pikir, The Fed sedang mencoba mempersiapkan pasar saham dengan hati-hati untuk mengakhiri program stimulus tahap III. Jika melihat ke belakang, program stimulus The Fed ini berdampak sangat besar selama beberapa tahun ini terhadapa perekonomian," kata Kepala Investasi Lenox Wealth Advisors, David Carter seperti dilansir Reuters, Jumat (28/6/2013).
Sementara itu, sembilan dari 10 sektor di indeks S&P 500 menguat, dengan penguatan tertinggi dipimpin sektor keungan, industri dan konsumer. Penguatan juga didukung positifnya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS), seperti menurunnya klaim penganguran dan meningkatnya pendapatan dan belanja konsumen.
Semalam, indeks Dow Jones naik 114,35 poin atau 0,77 persen menjadi 15.024,49; indeks S & P 500 naik 9,94 poin atau 0,62 persen menjadi 1.613,20 dan indeks Nasdaq menguat 25,64 poin atau 0,76 persen menjadi 3.401,86.
Volume perdagangan rata-rata tercatat sebanyak 6,3 miliar saham yang ditransaksikan di bursa AS. Lebih dari 80 persen saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange menguat.
Presiden Federal Reserve Bank of New York, William Dudley mengatakan bahwa pembelian aset The Fed akan lebih agresif dari jangka waktu yang ditetepkan Gubernur The Fed, Ben Bernanke jika pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja terbukti lebih rendah dari yang diharapkan.
"Saya pikir, The Fed sedang mencoba mempersiapkan pasar saham dengan hati-hati untuk mengakhiri program stimulus tahap III. Jika melihat ke belakang, program stimulus The Fed ini berdampak sangat besar selama beberapa tahun ini terhadapa perekonomian," kata Kepala Investasi Lenox Wealth Advisors, David Carter seperti dilansir Reuters, Jumat (28/6/2013).
Sementara itu, sembilan dari 10 sektor di indeks S&P 500 menguat, dengan penguatan tertinggi dipimpin sektor keungan, industri dan konsumer. Penguatan juga didukung positifnya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS), seperti menurunnya klaim penganguran dan meningkatnya pendapatan dan belanja konsumen.
Semalam, indeks Dow Jones naik 114,35 poin atau 0,77 persen menjadi 15.024,49; indeks S & P 500 naik 9,94 poin atau 0,62 persen menjadi 1.613,20 dan indeks Nasdaq menguat 25,64 poin atau 0,76 persen menjadi 3.401,86.
Volume perdagangan rata-rata tercatat sebanyak 6,3 miliar saham yang ditransaksikan di bursa AS. Lebih dari 80 persen saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange menguat.
(rna)