Utang Perancis melonjak 91,7%
Jum'at, 28 Juni 2013 - 17:20 WIB
Utang Perancis melonjak 91,7%
A
A
A
Sindonews.com - Utang nasional Perancis naik menjadi 91,7 persen dari output tahunan pada kuartal pertama (Q1) tahun ini, di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi keuangan publik.
Pada akhir tahun lalu, utang Perancis mencapai 90,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Padahal, Uni Eropa telah mengatur utang publik tidak lebih dari 60 persen dari output atau jatuh ke arah rasio.
Lembaga Statistik Perancis, Insee mencatat dari kuartal terakhir tahun lalu hingga kuartal pertama 2013, utang Perancis meningkat sebesar 36,5 miliar euro (USD47,6 miliar) dari total 1,87 triliun euro.
Utang tersebut merupakan akumulasi defisit publik tahunan, dan pemerintah Sosialis yang terlibat dalam kontroversi atas upaya mengontrol defisit tahun ini. Perancis mengakui akan kehilangan target defisit yang ditetapkan Uni Eropa sebesar 3,0 persen dari PDB tahun ini, dengan menetapkan 3,7 persen.
Komisi Eropa telah memberikan Perancis waktu tambahan dua tahun untuk mencapai 3,0 persen, tetapi dengan syarat mengejar reformasi struktural. Sementara badan yang mengawasi neraca nasional memperingatkan defisit tahun ini bisa berubah menjadi 3,8-4,1 persen, terutama karena pendapatan pajak lemah.
Pada akhir tahun lalu, utang Perancis mencapai 90,2 persen dari produk domestik bruto (PDB). Padahal, Uni Eropa telah mengatur utang publik tidak lebih dari 60 persen dari output atau jatuh ke arah rasio.
Lembaga Statistik Perancis, Insee mencatat dari kuartal terakhir tahun lalu hingga kuartal pertama 2013, utang Perancis meningkat sebesar 36,5 miliar euro (USD47,6 miliar) dari total 1,87 triliun euro.
Utang tersebut merupakan akumulasi defisit publik tahunan, dan pemerintah Sosialis yang terlibat dalam kontroversi atas upaya mengontrol defisit tahun ini. Perancis mengakui akan kehilangan target defisit yang ditetapkan Uni Eropa sebesar 3,0 persen dari PDB tahun ini, dengan menetapkan 3,7 persen.
Komisi Eropa telah memberikan Perancis waktu tambahan dua tahun untuk mencapai 3,0 persen, tetapi dengan syarat mengejar reformasi struktural. Sementara badan yang mengawasi neraca nasional memperingatkan defisit tahun ini bisa berubah menjadi 3,8-4,1 persen, terutama karena pendapatan pajak lemah.
(dmd)
