Kredit konsumer BJB lampaui target
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama Bank BJB, Bien Soebiantoro mengatakan, sampai semester 1/2013, kinerja kredit Bank BJB cukup menggembirakan.
Kredit konsumer tercat tembus pada posisi Rp26,8 triliun. Padahal, Bank BJB menargetkan pencapaian kredit tersebut sebesar Rp26,1 triliun sampai akhir 2013. NPL sektor tersebut juga cukup kecil yaitu 0,27 persen.
Bank BJB juga mencatat kinerja kredit sektro usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp4,5 triliun dari target Rp6,5 triliun. Pencapaian tersebut sejalan ekspansi Bank BJB membuka Waroeng Bjb di semua wilayah di Jabar, Banten, dan DKI Jakarta.
Sementara, kredit KPR tercatat mencapai Rp4 triliun. Berkaca pada besarnya kinerja kredit, Bank BJB bulum berencana melakukan penyesuaian suku bunga kredit pasca kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) dari 5,75 persen menjadi 6 persen. Bank BJB khawatir, penaikan bunga kredit akan membebani debitur.
"Upaya yang bisa kami lakukan yaitu melakukan efisiensi biaya operasional (Bopo)," kata dia, Senin (1/7/2013).
Menurut dia, persaiangan sektor kredit diperkirakan semakin ketat. Hal ini terlihat pada loan deposit rasio (LDR) perbankan pada posisi 100 persen. Artinya, perbankan berlomba-lomba menyalurkan kredit.
"Justru atas kenaikan BI Rate, kami akan menaikkan suku bunga tabungan terutama deposito antara 50-100 basiz poin. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan serapan dana pihak ketiga (DPK) Bank BJB," katanya.
Kredit konsumer tercat tembus pada posisi Rp26,8 triliun. Padahal, Bank BJB menargetkan pencapaian kredit tersebut sebesar Rp26,1 triliun sampai akhir 2013. NPL sektor tersebut juga cukup kecil yaitu 0,27 persen.
Bank BJB juga mencatat kinerja kredit sektro usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp4,5 triliun dari target Rp6,5 triliun. Pencapaian tersebut sejalan ekspansi Bank BJB membuka Waroeng Bjb di semua wilayah di Jabar, Banten, dan DKI Jakarta.
Sementara, kredit KPR tercatat mencapai Rp4 triliun. Berkaca pada besarnya kinerja kredit, Bank BJB bulum berencana melakukan penyesuaian suku bunga kredit pasca kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) dari 5,75 persen menjadi 6 persen. Bank BJB khawatir, penaikan bunga kredit akan membebani debitur.
"Upaya yang bisa kami lakukan yaitu melakukan efisiensi biaya operasional (Bopo)," kata dia, Senin (1/7/2013).
Menurut dia, persaiangan sektor kredit diperkirakan semakin ketat. Hal ini terlihat pada loan deposit rasio (LDR) perbankan pada posisi 100 persen. Artinya, perbankan berlomba-lomba menyalurkan kredit.
"Justru atas kenaikan BI Rate, kami akan menaikkan suku bunga tabungan terutama deposito antara 50-100 basiz poin. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan serapan dana pihak ketiga (DPK) Bank BJB," katanya.
(izz)