Serap Rights Issue Bank Banten, Mega Karya Anugrah Siapkan Rp1,8 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kelompok usaha Mega Karya Anugrah (MKA) Group berkomitmen untuk membeli saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) senilai Rp1,8 triliun pada Penawaran Umum Terbatas VII (PUT VII) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue Bank Banten.
Direktur Utama MKA, Ade Rudiana mengungkapkan alasan perseroan ingin membeli saham di rights issue Bank Banten ini selaras dengan visi MKA untuk berkontribusi membangun daerah dan sekaligus memperkuat permodalan Bank Banten.
“Bank Banten memiliki visi dan misi yang sama terutama dalam upaya pembangunan daerah dan juga dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Dan kami menjadi besar saat ini karena Indonesia. Jadi kami ingin berterimakasih dan berbuat untuk Indonesia, termasuk apa yang akan dilakukan Bank Banten,” kata Ade di Jakarta, Kamis (14/10/2021)
Ade menjabarkan konsorsium MKA Group yang bergerak di bidang pertambangan dan berkantor pusat di Yogyakarta ini telah menunjukkan keseriusannya dengan telah mengalokasii dana untuk membeli saham BEKS di rights issue ini. “Nilainya sebesar Rp1,8 triliun,” ujar Ade.
Selanjutnya, Ade mengatakan pihaknya sedang menunggu lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkaitan dengan rencana pembelian saham Bank Banten.
“Dana yang sudah disiapkan untuk masuk ke BEKS sudah ada di BCA sebesar Rp900 miliar dan sebagian ada di BRI untuk target Rp1,8 triliun yang dibutuhkan BEKS untuk pada PUT VII. Kami sedang memproses finalisasi administrasinya,” ujar Ade menjelaskan.
Pada kesempatan ini, Direktur Bank Banten, Agus Syabarrudin, membenarkan ketertarikan MKA Group terhadap rights issue Bank Banten ini. “Pertemuan Manajemen MKA dan Bank Banten sudah membahas rencana bisnis Bank Banten di masa mendatang. Pertemuan ini menyimpulkan persamaan visi Bank Banten dan MKA Group yang selaras sehingga MKA Group berminat untuk berinvestasi di BEKS,” kata Agus.
Perihal proses administrasi di OJK, Agus memproyeksikan MKA dalam 2-3 hari mendatang mendapat persetujuan dari OJK untuk masuk sebagai investor BEKS pada PUT VII ini. “Karena dana itu sudah stand by untuk beli saham BEKS,” tambah Agus.
Seperti diketahui, Bank Banten akan menerbitkan maksimal23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp50 per saham melalui rights issue. Perseroanmenetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp77 per saham. Artinya, total dana yang berpotensi diraih dari aksi korporasi ini mencapai Rp1,8 triliun.
Agus menjelaskan hasil dari penggalangan dana rights issue itu digunakan untuk mengembangkan bisnis Bank Banten, khususnya untuk penyaluran kredit yang porsinya sekitar 65% serta penguatan struktur keuangan perseroan sebesar 35% dari jumlah dana rights issue.
Adapun periode pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 12 Oktober 2021. Periode perdagangan HMETD berlangsung pada 14 Oktober-21 Oktober 2021. Lalu, tanggal penjatahan dilakukan pada 26 Oktober 2021.
Direktur Utama MKA, Ade Rudiana mengungkapkan alasan perseroan ingin membeli saham di rights issue Bank Banten ini selaras dengan visi MKA untuk berkontribusi membangun daerah dan sekaligus memperkuat permodalan Bank Banten.
“Bank Banten memiliki visi dan misi yang sama terutama dalam upaya pembangunan daerah dan juga dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Dan kami menjadi besar saat ini karena Indonesia. Jadi kami ingin berterimakasih dan berbuat untuk Indonesia, termasuk apa yang akan dilakukan Bank Banten,” kata Ade di Jakarta, Kamis (14/10/2021)
Ade menjabarkan konsorsium MKA Group yang bergerak di bidang pertambangan dan berkantor pusat di Yogyakarta ini telah menunjukkan keseriusannya dengan telah mengalokasii dana untuk membeli saham BEKS di rights issue ini. “Nilainya sebesar Rp1,8 triliun,” ujar Ade.
Selanjutnya, Ade mengatakan pihaknya sedang menunggu lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkaitan dengan rencana pembelian saham Bank Banten.
“Dana yang sudah disiapkan untuk masuk ke BEKS sudah ada di BCA sebesar Rp900 miliar dan sebagian ada di BRI untuk target Rp1,8 triliun yang dibutuhkan BEKS untuk pada PUT VII. Kami sedang memproses finalisasi administrasinya,” ujar Ade menjelaskan.
Pada kesempatan ini, Direktur Bank Banten, Agus Syabarrudin, membenarkan ketertarikan MKA Group terhadap rights issue Bank Banten ini. “Pertemuan Manajemen MKA dan Bank Banten sudah membahas rencana bisnis Bank Banten di masa mendatang. Pertemuan ini menyimpulkan persamaan visi Bank Banten dan MKA Group yang selaras sehingga MKA Group berminat untuk berinvestasi di BEKS,” kata Agus.
Perihal proses administrasi di OJK, Agus memproyeksikan MKA dalam 2-3 hari mendatang mendapat persetujuan dari OJK untuk masuk sebagai investor BEKS pada PUT VII ini. “Karena dana itu sudah stand by untuk beli saham BEKS,” tambah Agus.
Seperti diketahui, Bank Banten akan menerbitkan maksimal23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp50 per saham melalui rights issue. Perseroanmenetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp77 per saham. Artinya, total dana yang berpotensi diraih dari aksi korporasi ini mencapai Rp1,8 triliun.
Agus menjelaskan hasil dari penggalangan dana rights issue itu digunakan untuk mengembangkan bisnis Bank Banten, khususnya untuk penyaluran kredit yang porsinya sekitar 65% serta penguatan struktur keuangan perseroan sebesar 35% dari jumlah dana rights issue.
Adapun periode pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 12 Oktober 2021. Periode perdagangan HMETD berlangsung pada 14 Oktober-21 Oktober 2021. Lalu, tanggal penjatahan dilakukan pada 26 Oktober 2021.
(dar)