Penyempitan lahan pengaruhi volume produksi pangan

Sindonews.com - Menteri Pertanian (Mentan), Suswono mengatakan, persoalan penyempitan lahan berpengaruh terhadap volume produksi pangan nasional.

"Petani di hadapkan pada pilihan tanam. Mereka mencari yang menguntungkan. Kalau sekarang yang menguntungkan padi, produksi relatif memadai. Sementara produksi lainnya seperti jagung dan kedelai akan turun. Karena lahan itu juga yang akan dipakai," katanya, Selasa (2/7/2013).

Menurutnya, saat ini hampir 60 persen suplai kedelai ke Indonesia didapat dari impor. Dia mengakui persoalan lahan secara langsung menyebabkan produksi komoditas pertanian seperti pertanian padi, jagung, kedelai, dan lainnya berkurang.

Saat ini, rata-rata petani di Indonesia hanya memiliki lahan seluas 0,3 hektare (ha). Idealnya, setiap petani memiliki dua ha lahan. Sempitnya lahan pertanian menyebabkan kemampuan tanam petani hanya pada satu komoditas.

Pemerintah, lanjut dia, terus berupaya meningkatkan luas lahan pertanian. Indonesia, memiliki luas lahan yang mencukupi untuk pengembangan pertanian. Pemerintah mencatat, ada sekitar 10 juta ha lahan pekarangan penduduk yang saat ini tidak produktif.

Padahal, apabila lahan tersebut bisa dimanfaatkan, bisa membantu penyediaan pangan nasional. "Kita juga akan bekerja sama dengan Perhutani memanfaatkan lahan sela," ungkap dia.

Pada dasarnya, Indonesia memiliki luas lahan yang mencukupi untuk pengembangan pertanian. Pemerintah mencatat, ada sekitar 10 juta ha lahan pekarangan penduduk yang saat ini tidak produktif. Padahal, apabila lahan tersebut bisa dimanfaatkan, bisa membantu penyediaan pangan nasional.

"Kita juga akan bekerja sama dengan Perhutani memanfaatkan lahan sela," ujarnya.