Bangun pabrik baru, AUTO siapkan Rp80 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menargetkan ekspansi untuk peningkatan kapasitas produksi dan pembangunan pabrik baru senilai Rp80 miliar.
Pembangunan pabrik tersebut seiring dengan rencana penambahan kapasitas produksi PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia (TGSSI) yang ditargetkan selesai tahun ini.
Presiden Komisaris AUTO, Jhonny Darmawan mengatakan, anak usaha tersebut merupakan hasil joint venture dengan Toyoda Gosei Co Ltd dari Jepang. Perseroan menguasai 20 persen, sedangkan mayoritas masih dikuasai Toyoda Gosei.
Dia mengatakan, rencana ekspansi tersebut demi mengantisipasi meningkatnya pasar automotif domestik, khususnya roda empat. Untuk ekspansi ini perseroan akan menggunakan sepenuhnya dana internal.
"Kami akan menambah kapasitas steering wheel (setir mobil) sebanyak 1,5 kali dari kapasitas yang sekarang 800 ribu unit per tahun dan airbag menjadi 1,5 juta unit per tahun atau naik lima kali dari kapasitas sekarang," ujar Jhonny dalam perayaan Sepuluh Tahun Kerja sama perseroan dan Toyoda Gosei Co Ltd di Jakarta, Selasa (2/7/2013).
Menurutnya, pabrik tersebut akan dibangun berdekatan dengan lokasi pabrik yang ada saat ini. Pihaknya mengharapkan pabrik ini dapat menyerap 130 karyawan baru. Produksi ditargetkan dapat dimulai pada awal tahun depan dan kenaikannya akan bertahap hingga 2016.
Saat ini, kata Jhonny, perseroan hanya mengalokasikan 10 persen produksi untuk pasar ekspor, namun kedepan tidak menutup kemungkinan akan meningkat. "Peningkatan kapasitas produksi juga merupakan cara TGSSI dalam merespon peningkatan permintaan airbag. Sehubungan dengan adanya ASEAN NCAP (New Car Asesment Program) yaitu program asesment untuk perangkat keselamatan di ASEAN," ujarnya.
Sementara, Presiden Direktur AUTO, Siswanto Prawiroatmodjo mengatakan, dengan investasi baru ini maka total investasi Toyoda Gosei mencapai Rp170 miliar dalam 10 tahun terakhir. Kinerja penjualan TGSSI sepanjang tahun lalu mencapai Rp103 triliun.
Sedangkan pada kuartal pertama tahun ini perseroan sudah mencatat pendapatan mencapai Rp2,36 triliun. Tahun depan produksi akan mencapai 900 ribu unit dan tahun berikutnya akan mencapai 1,1 juta unit.
"Kami juga akan melakukan akuisisi beberapa perusahaan lainnya. Nanti akan jelaskan lebih detil," ujar Siswanto dalam kesempatan yang sama.
Dia mengatakan, hingga lebaran nanti perseroan masih belum akan menaikkan harga jual produk. Hal ini disebutnya karena kemungkinan tingginya permintaan. Namun setelah lebaran ada kemungkinan untuk meningkatkan harga jual di pasaran.
Selain itu, perseroan juga sedang berusaha untuk menyeimbangkan suplai produk ke beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM). "Saat ini 70 persen untuk suplai Toyota dan Daihatsu. Kedepan kami ingin seimbang dengan beberapa ATPM lainnya," ujar Siswanto.
Pembangunan pabrik tersebut seiring dengan rencana penambahan kapasitas produksi PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia (TGSSI) yang ditargetkan selesai tahun ini.
Presiden Komisaris AUTO, Jhonny Darmawan mengatakan, anak usaha tersebut merupakan hasil joint venture dengan Toyoda Gosei Co Ltd dari Jepang. Perseroan menguasai 20 persen, sedangkan mayoritas masih dikuasai Toyoda Gosei.
Dia mengatakan, rencana ekspansi tersebut demi mengantisipasi meningkatnya pasar automotif domestik, khususnya roda empat. Untuk ekspansi ini perseroan akan menggunakan sepenuhnya dana internal.
"Kami akan menambah kapasitas steering wheel (setir mobil) sebanyak 1,5 kali dari kapasitas yang sekarang 800 ribu unit per tahun dan airbag menjadi 1,5 juta unit per tahun atau naik lima kali dari kapasitas sekarang," ujar Jhonny dalam perayaan Sepuluh Tahun Kerja sama perseroan dan Toyoda Gosei Co Ltd di Jakarta, Selasa (2/7/2013).
Menurutnya, pabrik tersebut akan dibangun berdekatan dengan lokasi pabrik yang ada saat ini. Pihaknya mengharapkan pabrik ini dapat menyerap 130 karyawan baru. Produksi ditargetkan dapat dimulai pada awal tahun depan dan kenaikannya akan bertahap hingga 2016.
Saat ini, kata Jhonny, perseroan hanya mengalokasikan 10 persen produksi untuk pasar ekspor, namun kedepan tidak menutup kemungkinan akan meningkat. "Peningkatan kapasitas produksi juga merupakan cara TGSSI dalam merespon peningkatan permintaan airbag. Sehubungan dengan adanya ASEAN NCAP (New Car Asesment Program) yaitu program asesment untuk perangkat keselamatan di ASEAN," ujarnya.
Sementara, Presiden Direktur AUTO, Siswanto Prawiroatmodjo mengatakan, dengan investasi baru ini maka total investasi Toyoda Gosei mencapai Rp170 miliar dalam 10 tahun terakhir. Kinerja penjualan TGSSI sepanjang tahun lalu mencapai Rp103 triliun.
Sedangkan pada kuartal pertama tahun ini perseroan sudah mencatat pendapatan mencapai Rp2,36 triliun. Tahun depan produksi akan mencapai 900 ribu unit dan tahun berikutnya akan mencapai 1,1 juta unit.
"Kami juga akan melakukan akuisisi beberapa perusahaan lainnya. Nanti akan jelaskan lebih detil," ujar Siswanto dalam kesempatan yang sama.
Dia mengatakan, hingga lebaran nanti perseroan masih belum akan menaikkan harga jual produk. Hal ini disebutnya karena kemungkinan tingginya permintaan. Namun setelah lebaran ada kemungkinan untuk meningkatkan harga jual di pasaran.
Selain itu, perseroan juga sedang berusaha untuk menyeimbangkan suplai produk ke beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM). "Saat ini 70 persen untuk suplai Toyota dan Daihatsu. Kedepan kami ingin seimbang dengan beberapa ATPM lainnya," ujar Siswanto.
(izz)