Ditjen Migas periksa kesiapan jaringan city gas Wajo
A
A
A
Sindonews.com - Ditjen Migas dan PT Pertamina melakukan kunjungan untuk pemeriksaan aset jaringan gas (jargas) city gas di Kabupaten Wajo. Kunjungan pemeriksaan infrastruktur jargas ini dilakukan menyusul rencana pengoperasian city gas di Wajo tahun ini.
"Pertamina selaku pengelola harus melihat aset migas yang ada di Wajo untuk kemudian kembali ke Jakarta untuk merumuskan kelanjutan pengoperasian city gas di Wajo," kata Kepala Seksi Niaga Gas Bumi Ditjen Migas, Ahmad Saleh di Wajo, Rabu (3/7/2013).
Dia mengatakan, terkait dengan realisasi pengoperasian jargas, terdapat perubahan skema pengelolaan jargas yang semula penetapan status penggunaan (PSP) menjadi penyertaan modal pemerintah/negara (PMP/N) kepada PT Pertamina.
Menurutnya, saat ini, Ditjen migas sedang memproses perubahan pengelolaan tersebut bersama instansi terkait dalam hal ini Kementrian Keuangan, Meneg BUMN dan pusat pengelolaan barang milik negara Kementrian ESDM.
"September atau paling lambat akhir tahun 2013 dengan melibatkan BUMD Wajo Energi Jaya dalam pelaksanaan pengoperasian city gas akan beroperasi di Wajo," katanya.
Sementara dari pihak Pertamina, Ariston mengatakan, akan bekerjasama dengan BUMD PT Wajo Energi Jaya dalam pengoperasian dan pengelolaan city gas.
"Kunjungan ini untuk melihat aset dan persiapan. Karena baru kali ini Pertamina menangani gas tekanan rendah," katanya.
Sementara itu Plt Direktur Administrasi dan Keuangan BUMD PT Wajo Energi Jaya, Darmawansah mengatakan, BUMD Wajo Energi Jaya sendiri sudah lama siap dalam hal pengoperasian city gas, baik dari segi SDM maupun infrastruktur.
"Kami sudah lama siap untuk pengoperasian ini, mudah-mudahan bisa secepatnya terealisasi," katanya.
Selain menungjungi BUMD Wajo Energi Jaya, rombongan Ditjen Migas dan Pertamina juga meninjau meteran city gas di Wajo.
Seperti diketahui, program city gas untuk 4.000 sambungan di Kabupaten Wajo yang dianggap terlambat dan telah selesai instalasinya sejak 1,5 tahun lalu, ditargetkan akan dioperasikan September 2013 atau paling lambat akhir 2013.
Gas yang akan dikelola tersebut merupakan alokasi gas dari EEES untuk dikelola Pemkab Wajo melalui BUMD Wajo Energi Jaya sebanyak 5 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), dengan perincian 4 MMSCFD untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), 0,5 MMSCFD untuk konversi bahan bakar gas dan 0,5 MMSCFD untuk program gas rumah tangga (city gas).
"Pertamina selaku pengelola harus melihat aset migas yang ada di Wajo untuk kemudian kembali ke Jakarta untuk merumuskan kelanjutan pengoperasian city gas di Wajo," kata Kepala Seksi Niaga Gas Bumi Ditjen Migas, Ahmad Saleh di Wajo, Rabu (3/7/2013).
Dia mengatakan, terkait dengan realisasi pengoperasian jargas, terdapat perubahan skema pengelolaan jargas yang semula penetapan status penggunaan (PSP) menjadi penyertaan modal pemerintah/negara (PMP/N) kepada PT Pertamina.
Menurutnya, saat ini, Ditjen migas sedang memproses perubahan pengelolaan tersebut bersama instansi terkait dalam hal ini Kementrian Keuangan, Meneg BUMN dan pusat pengelolaan barang milik negara Kementrian ESDM.
"September atau paling lambat akhir tahun 2013 dengan melibatkan BUMD Wajo Energi Jaya dalam pelaksanaan pengoperasian city gas akan beroperasi di Wajo," katanya.
Sementara dari pihak Pertamina, Ariston mengatakan, akan bekerjasama dengan BUMD PT Wajo Energi Jaya dalam pengoperasian dan pengelolaan city gas.
"Kunjungan ini untuk melihat aset dan persiapan. Karena baru kali ini Pertamina menangani gas tekanan rendah," katanya.
Sementara itu Plt Direktur Administrasi dan Keuangan BUMD PT Wajo Energi Jaya, Darmawansah mengatakan, BUMD Wajo Energi Jaya sendiri sudah lama siap dalam hal pengoperasian city gas, baik dari segi SDM maupun infrastruktur.
"Kami sudah lama siap untuk pengoperasian ini, mudah-mudahan bisa secepatnya terealisasi," katanya.
Selain menungjungi BUMD Wajo Energi Jaya, rombongan Ditjen Migas dan Pertamina juga meninjau meteran city gas di Wajo.
Seperti diketahui, program city gas untuk 4.000 sambungan di Kabupaten Wajo yang dianggap terlambat dan telah selesai instalasinya sejak 1,5 tahun lalu, ditargetkan akan dioperasikan September 2013 atau paling lambat akhir 2013.
Gas yang akan dikelola tersebut merupakan alokasi gas dari EEES untuk dikelola Pemkab Wajo melalui BUMD Wajo Energi Jaya sebanyak 5 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), dengan perincian 4 MMSCFD untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), 0,5 MMSCFD untuk konversi bahan bakar gas dan 0,5 MMSCFD untuk program gas rumah tangga (city gas).
(gpr)