UOI investasi Rp1,45 T untuk bahan baku sabun
A
A
A
Sindonews.com - PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) akan mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, dengan total investasi Rp1,45 triliun.
Komisioner PT UOI, Sancoyo Antarikso mengatakan, Investasi tersebut untuk menopang nilai tambah dari produk mentah sawit, yaitu sebagai bahan dasar sabun.
"Investasinya sebesar Rp1,45 triliun dikerjakan sister company Unilever (UOI). Ada beberapa hasil produksinya yaitu produk turunan dari sawit yaitu glycerinne, soap noodle, fatty acid sebagai bahan baku utama dari sabun," ujarnya di KEK Sei Mangkei, Rabu (3/7/2013).
Sancoyo mengatakan, pabrik yang akan jadi pada Oktober 2014 ini mayoritas akan memenuhi kebutuhan ekspor. Sehingga akan ada penambahan nilai dari kelapa sawit yang akan diekspor.
"Pabriknya jadi pada Oktober 2014 dan 85 persen dari total 95 persen pasokan PTPN III untuk UOI sebesar 18 hektare (plus reserve 9 hektare) untuk pasar ekspor," jelas dia.
Pihaknya mengharapkan, pabrik ini akan menyerap total sebanyak tiga ribu pekerja secara tidak langsung. "Pabrik ini akan menyerap 600 tenaga kerja, tapi keseluruhan bisa tiga ribu orang secara indirect," pungkas dia.
Komisioner PT UOI, Sancoyo Antarikso mengatakan, Investasi tersebut untuk menopang nilai tambah dari produk mentah sawit, yaitu sebagai bahan dasar sabun.
"Investasinya sebesar Rp1,45 triliun dikerjakan sister company Unilever (UOI). Ada beberapa hasil produksinya yaitu produk turunan dari sawit yaitu glycerinne, soap noodle, fatty acid sebagai bahan baku utama dari sabun," ujarnya di KEK Sei Mangkei, Rabu (3/7/2013).
Sancoyo mengatakan, pabrik yang akan jadi pada Oktober 2014 ini mayoritas akan memenuhi kebutuhan ekspor. Sehingga akan ada penambahan nilai dari kelapa sawit yang akan diekspor.
"Pabriknya jadi pada Oktober 2014 dan 85 persen dari total 95 persen pasokan PTPN III untuk UOI sebesar 18 hektare (plus reserve 9 hektare) untuk pasar ekspor," jelas dia.
Pihaknya mengharapkan, pabrik ini akan menyerap total sebanyak tiga ribu pekerja secara tidak langsung. "Pabrik ini akan menyerap 600 tenaga kerja, tapi keseluruhan bisa tiga ribu orang secara indirect," pungkas dia.
(izz)