Hatta kecewa dwelling time di Tanjung Priok lama
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengaku kecewa terhadap waktu bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan Tanjung Priok.
Menurutnya, waktu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok malah meningkat menjadi 13-17 hari saat ini. Sehingga menimbulkan protes dari pemangku kepentingan ekspor dan impor barang.
Padahal, lanjut dia, kesepakatan yang sudah dibangun adalah penurunan menjadi empat hari dalam dwelling time tersebut.
"Saya sangat kecewa terhadap dwelling time yang terus meningkat padahal dalam rakor saya itu jelas, saya katakan inginnya empat hari, tetapi kenyatannya bukan turun tapi malah naik," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Hatta mengaku heran dengan hal ini, pasalnya dia yang memimpin rapat di pelabuhan Tanjung Priok dan telah disepakati bahwa dwelling time akan diturunkan empat hari.
"Ada apa ini? Saya sendiri yang pimpin rapat di Tanjung Priok dan sudah sepakat dwelling time akan turun menjadi empat hari tapi kenyataannya malah meningkat. Saya juga meminta laporan kenapa hal itu terjadi," katanya.
Hatta memilih untuk mendengarkan laporan semua pihak terlebih dahulu dan enggan menyalahkan satu pihak. Satu hal yang dia tekankan, dwelling time yang terlalu lama ini menimbulkan kondisi yang tidak sehat.
"Saya akan dengar semua laporan, baik dari pihak pengusaha, bea cukai, dan Pelindo tentang apa yang terjadi. Saya sudah dapat laporan dari Pelindo bahwa ini menimbulkan persoalan di dalam penumpukan kontainer dan ini tidak sehat," ujar Hatta.
Menurutnya, waktu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok malah meningkat menjadi 13-17 hari saat ini. Sehingga menimbulkan protes dari pemangku kepentingan ekspor dan impor barang.
Padahal, lanjut dia, kesepakatan yang sudah dibangun adalah penurunan menjadi empat hari dalam dwelling time tersebut.
"Saya sangat kecewa terhadap dwelling time yang terus meningkat padahal dalam rakor saya itu jelas, saya katakan inginnya empat hari, tetapi kenyatannya bukan turun tapi malah naik," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Hatta mengaku heran dengan hal ini, pasalnya dia yang memimpin rapat di pelabuhan Tanjung Priok dan telah disepakati bahwa dwelling time akan diturunkan empat hari.
"Ada apa ini? Saya sendiri yang pimpin rapat di Tanjung Priok dan sudah sepakat dwelling time akan turun menjadi empat hari tapi kenyataannya malah meningkat. Saya juga meminta laporan kenapa hal itu terjadi," katanya.
Hatta memilih untuk mendengarkan laporan semua pihak terlebih dahulu dan enggan menyalahkan satu pihak. Satu hal yang dia tekankan, dwelling time yang terlalu lama ini menimbulkan kondisi yang tidak sehat.
"Saya akan dengar semua laporan, baik dari pihak pengusaha, bea cukai, dan Pelindo tentang apa yang terjadi. Saya sudah dapat laporan dari Pelindo bahwa ini menimbulkan persoalan di dalam penumpukan kontainer dan ini tidak sehat," ujar Hatta.
(izz)