Pencapaian PBB Polman baru 24,85%
A
A
A
Sindonews.com - Realisasi capaian Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) masih sangat rendah. Tercatat, hingga Juli pencapaian PBB masih jauh dari target tahun ini.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Polman, Sukirman Saleh menyebutkan, pencapaian PBB pada 16 kecamatan masih sangat rendah. Dari target pencapaian PBB tahun ini, sebesar Rp5 miliar lebih, hingga pertengahan tahun, realisasi PBB baru sekitar Rp1 miliar lebih atau 24,85 persen.
"Jika dibanding dengan periode yang sama tahun anggaran 2012 dari target sebesar Rp4 miliar lebih, relalisasinya hanya 32,87 persen. Artinya, ada penurunan sebesar 8,02 persen," ujar Sukirman, Jumat (5/7/2013).
Dia menyebutkan, dari 16 kecamatan, pencapain terendah adalah Kecamatan Alu yakni hanya Rp3 juta lebih atau 32 persen dari target sebesar Rp45 juta lebih, menyusul Kecamatan Tutar 10,11 persen dari target Rp90 juta lebih, Matakali relaisasi baru 10, 27 persen dari target sebesar Rp396 juta lebih, Tinambung relaisasi sebesar 14,66 persen dari target sebesar Rp121 juta lebih, Matangnga realisasi sebesar 16,43 persen dari target sebesar Rp42 juta lebih.
Kemudian, disusul Kecamatan Mapilli dengan realisasi sebesar 18,28 persen dari target sebesar Rp520 juta lebih, Binuang dengan realisasi sebesar 18,53 persen dari target Rp373 juta lebih, Tapango realisasi 21,05 persen dari target sebesar Rp315 juta lebih, Bulo realisasi sebesar 21,46 persen dari target Rp56 juta lebih, dan Kecamatan Wonomulyo realisasi 23,68 persen dari target Rp1,4 miliar lebih.
Selanjutnya, kata dia, Kecamatan Balanipa realisasi sebesar 25,40 persen dari target Rp95 juta lebih, Luyo realisasi 30,40 persen dari target Rp152 juta lebih, Polewali dengan realisasi 40,13 persen dari target Rp957 juta lebih, Limboro realisasi sebesar 44,47 persen dari target Rp68 juta lebih dan Kecamatan Anreapi dengan realisasi sebesar 44,63 persen dari target sebesar Rp84 juta lebih.
Sukirman menjelaskan, meski rata-rata capaian tersebut masih di bawah target, tetapi beberapa desa dan kelurahan realisasinya telah mencapai 100 persen. Seperti Desa Tammejarra dan Desa Pallis Kecamatan Balanipa, Desa Napo dan Desa tangan Baru di Kecamatan Limboro, Kelurahan Matanga di Kecamatan Matangnga, Desa Pullewani di Kecamatan Tutar dan Desa Padang di Kecamatan Campalagian.
"Ini tentu harus menjadi contoh bagi desa dan kelurahan lain untuk mendorong dan meningkatkan target dan realisasi PBB yang ada diwilayahnya," kata Sukirman.
Menurut dia, target PBB yang ditetapkan tahun ini tidak bisa tercapai, jika tanpa kerja keras aparat tingkat desa dan kelurahan hingga kecamatan.
Sementara, Wakil Bupati Polman, Najamuddin Ibrahim meminta kepada desa dan kelurahan, serta kecamatan yang masih dibawah target disisa waktu selama enam bulan ini, harus lebih bekerja keras agar target yang ditetapkan bisa terwujud.
"Tanpa kinerja yang baik, khususnya terhadap perolehan PBB dan PAD, itu akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintahan secara keseluruhan," jelasnya.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Polman, Sukirman Saleh menyebutkan, pencapaian PBB pada 16 kecamatan masih sangat rendah. Dari target pencapaian PBB tahun ini, sebesar Rp5 miliar lebih, hingga pertengahan tahun, realisasi PBB baru sekitar Rp1 miliar lebih atau 24,85 persen.
"Jika dibanding dengan periode yang sama tahun anggaran 2012 dari target sebesar Rp4 miliar lebih, relalisasinya hanya 32,87 persen. Artinya, ada penurunan sebesar 8,02 persen," ujar Sukirman, Jumat (5/7/2013).
Dia menyebutkan, dari 16 kecamatan, pencapain terendah adalah Kecamatan Alu yakni hanya Rp3 juta lebih atau 32 persen dari target sebesar Rp45 juta lebih, menyusul Kecamatan Tutar 10,11 persen dari target Rp90 juta lebih, Matakali relaisasi baru 10, 27 persen dari target sebesar Rp396 juta lebih, Tinambung relaisasi sebesar 14,66 persen dari target sebesar Rp121 juta lebih, Matangnga realisasi sebesar 16,43 persen dari target sebesar Rp42 juta lebih.
Kemudian, disusul Kecamatan Mapilli dengan realisasi sebesar 18,28 persen dari target sebesar Rp520 juta lebih, Binuang dengan realisasi sebesar 18,53 persen dari target Rp373 juta lebih, Tapango realisasi 21,05 persen dari target sebesar Rp315 juta lebih, Bulo realisasi sebesar 21,46 persen dari target Rp56 juta lebih, dan Kecamatan Wonomulyo realisasi 23,68 persen dari target Rp1,4 miliar lebih.
Selanjutnya, kata dia, Kecamatan Balanipa realisasi sebesar 25,40 persen dari target Rp95 juta lebih, Luyo realisasi 30,40 persen dari target Rp152 juta lebih, Polewali dengan realisasi 40,13 persen dari target Rp957 juta lebih, Limboro realisasi sebesar 44,47 persen dari target Rp68 juta lebih dan Kecamatan Anreapi dengan realisasi sebesar 44,63 persen dari target sebesar Rp84 juta lebih.
Sukirman menjelaskan, meski rata-rata capaian tersebut masih di bawah target, tetapi beberapa desa dan kelurahan realisasinya telah mencapai 100 persen. Seperti Desa Tammejarra dan Desa Pallis Kecamatan Balanipa, Desa Napo dan Desa tangan Baru di Kecamatan Limboro, Kelurahan Matanga di Kecamatan Matangnga, Desa Pullewani di Kecamatan Tutar dan Desa Padang di Kecamatan Campalagian.
"Ini tentu harus menjadi contoh bagi desa dan kelurahan lain untuk mendorong dan meningkatkan target dan realisasi PBB yang ada diwilayahnya," kata Sukirman.
Menurut dia, target PBB yang ditetapkan tahun ini tidak bisa tercapai, jika tanpa kerja keras aparat tingkat desa dan kelurahan hingga kecamatan.
Sementara, Wakil Bupati Polman, Najamuddin Ibrahim meminta kepada desa dan kelurahan, serta kecamatan yang masih dibawah target disisa waktu selama enam bulan ini, harus lebih bekerja keras agar target yang ditetapkan bisa terwujud.
"Tanpa kinerja yang baik, khususnya terhadap perolehan PBB dan PAD, itu akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintahan secara keseluruhan," jelasnya.
(izz)