IHSG masih berada dalam tren bearish
A
A
A
Sindonews.com - Kombinasi faktor menguatnya Dow Jones selama tiga hari sebesar 1,95 persen dan perkiraan pertumbuhan ekonomi di Semester I/2013 sebesar 6,1 persen disertai tingkat inflasi sampai semester I sebesar 5,9 persen di tengah ekspektasi kenaikan BI rate 25 basis poin di hari Kamis mendatang akan mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini.
Namun demikian, Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang menyebutkan, positifnya sejumlah sentimen yang ada ternyata tidak didukung oleh proyeksi secara teknikal yang justru menunjukkan tren bearish atau pelemahan.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.384-4.531. Pola black marubozu terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish reversal," kata Edwin, Selasa (9/7/2013).
Padahal dari luar negeri, kombinasi meningkatnya US consumer credit bulan Mei sebesar USD19,6 miliar menjadi USD2,8 triliun atau tertinggi sepanjang 2013 dan lebih tinggi dari konsensus analis sebesar USD12,5 miliar, serta lebih bagusnya pertumbuhan keuntungan emiten penghasil alumunium, Alcoa secara kuartalan menjadi faktor pendorong Dow Jones kembali menguat.
Penguatan Dow Jones yang terjadi di hari ketiga sebesar 88,85 poin (0,59 persen) ditutup pada level 15.224,69, sehingga selama tiga hari berturut-turut Dow Jones menguat 292,28 poin (1,95 persen), diiringi penurunan The Vix 0,74 persen ditutup pada level 14,78.
Di awal musim rilis laporan keuangan Q2/2013, analis memperkirakan emiten yang tergabung dalam indeks S&P 500 akan tumbuh 2,9 persen dibandingkan kuartal II/2012, tetapi ini lebih rendah dari pertumbuhan laba bersih emiten di Q1/2013 sebesar 5,4 persen.
"Jika pemerintah mampu memompa penyerapan belanja negara, diantaranya dengan mempermudah prosedur pencairan anggaran dengan simplifikasi dokumen pencairan anggaran serta mempermudah aturan investasi guna mendorong masuknya investasi ke Indonesia, maka target pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,3 persen di 2013 berpotensi tercapai," tutup Edwin.
Namun demikian, Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang menyebutkan, positifnya sejumlah sentimen yang ada ternyata tidak didukung oleh proyeksi secara teknikal yang justru menunjukkan tren bearish atau pelemahan.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.384-4.531. Pola black marubozu terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish reversal," kata Edwin, Selasa (9/7/2013).
Padahal dari luar negeri, kombinasi meningkatnya US consumer credit bulan Mei sebesar USD19,6 miliar menjadi USD2,8 triliun atau tertinggi sepanjang 2013 dan lebih tinggi dari konsensus analis sebesar USD12,5 miliar, serta lebih bagusnya pertumbuhan keuntungan emiten penghasil alumunium, Alcoa secara kuartalan menjadi faktor pendorong Dow Jones kembali menguat.
Penguatan Dow Jones yang terjadi di hari ketiga sebesar 88,85 poin (0,59 persen) ditutup pada level 15.224,69, sehingga selama tiga hari berturut-turut Dow Jones menguat 292,28 poin (1,95 persen), diiringi penurunan The Vix 0,74 persen ditutup pada level 14,78.
Di awal musim rilis laporan keuangan Q2/2013, analis memperkirakan emiten yang tergabung dalam indeks S&P 500 akan tumbuh 2,9 persen dibandingkan kuartal II/2012, tetapi ini lebih rendah dari pertumbuhan laba bersih emiten di Q1/2013 sebesar 5,4 persen.
"Jika pemerintah mampu memompa penyerapan belanja negara, diantaranya dengan mempermudah prosedur pencairan anggaran dengan simplifikasi dokumen pencairan anggaran serta mempermudah aturan investasi guna mendorong masuknya investasi ke Indonesia, maka target pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,3 persen di 2013 berpotensi tercapai," tutup Edwin.
(rna)