Koreksi IHSG diprediksi mulai terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan dibayangi aksi jual pada hari perdana puasa ini. Namun demikian, hadirnya emiten-emitan baru tampaknya sudah mampu menahan laju pelemahan selain juga terbantu mulai adanya aksi beli investor.
"Pada perdagangan hari ini, diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.398-4.418 dan resistance 4.603-4.615," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Rabu (10/7/2013).
Berpola menyerupai black marubozu mendekati lower bollinger bands (LBB). MACD masih turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic melanjutkan pelemahan menuju area oversold.
"Meski aksi jual yang ada mulai berkurang, namun kami masih mengharapkan akan terjadi dorongan beli untuk mencegah laju IHSG yang terperosok makin dalam. Potensi koreksi yang ada juga diharapkan dapat mulai terbatas," lanjut dia.
Menilik perdagangan kemarin, seakan memperlihatkan bahwa IHSG belum menyentuh bottom yang benar-benar bottom, sehingga kepanikan dan aksi jual masih terjadi.
Namun demikian, setidaknya pelemahan kali ini sudah mulai berkurang. Kali ini emiten baru NAGA mampu bergerak positif dan sebaliknya CPGT justru negatif.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.482,24 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.404,30 (level terendahnya) di awal sesi 2 dan berakhir di level 4.433,63.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
"Laju IHSG masih berada di kisaran target support kami (4.398-4.418), dimana aksi jual masih terjadi," ujarnya.
Dari luar negeri, sejumlah kabar akan mewarnai perdagangan hari ini. Laju bursa saham Asia yang berbalik positif mulai pertengahan hingga penutupan tidak mengubah arah IHSG yang masih nyaman di zona merah.
Padahal jika dibandingkan dengan bursa saham di Eropa dan AS, dimana sentimen negatif mulai berpusat di sana justru pergerakan di dua bursa saham tersebut sama sekali tidak terlihat negatif akhir-akhir ini.
Terlebih ketika pelaku pasar mulai memasuki musim laporan keuangan. IHSG pun bergerak anomali dengan mayoritas bursa saham global.
"Pada perdagangan hari ini, diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.398-4.418 dan resistance 4.603-4.615," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Rabu (10/7/2013).
Berpola menyerupai black marubozu mendekati lower bollinger bands (LBB). MACD masih turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic melanjutkan pelemahan menuju area oversold.
"Meski aksi jual yang ada mulai berkurang, namun kami masih mengharapkan akan terjadi dorongan beli untuk mencegah laju IHSG yang terperosok makin dalam. Potensi koreksi yang ada juga diharapkan dapat mulai terbatas," lanjut dia.
Menilik perdagangan kemarin, seakan memperlihatkan bahwa IHSG belum menyentuh bottom yang benar-benar bottom, sehingga kepanikan dan aksi jual masih terjadi.
Namun demikian, setidaknya pelemahan kali ini sudah mulai berkurang. Kali ini emiten baru NAGA mampu bergerak positif dan sebaliknya CPGT justru negatif.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.482,24 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.404,30 (level terendahnya) di awal sesi 2 dan berakhir di level 4.433,63.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
"Laju IHSG masih berada di kisaran target support kami (4.398-4.418), dimana aksi jual masih terjadi," ujarnya.
Dari luar negeri, sejumlah kabar akan mewarnai perdagangan hari ini. Laju bursa saham Asia yang berbalik positif mulai pertengahan hingga penutupan tidak mengubah arah IHSG yang masih nyaman di zona merah.
Padahal jika dibandingkan dengan bursa saham di Eropa dan AS, dimana sentimen negatif mulai berpusat di sana justru pergerakan di dua bursa saham tersebut sama sekali tidak terlihat negatif akhir-akhir ini.
Terlebih ketika pelaku pasar mulai memasuki musim laporan keuangan. IHSG pun bergerak anomali dengan mayoritas bursa saham global.
(rna)