Dow dan S&P 500 cetak rekor tertinggi
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di Bursa Wall Street ditutup positif. Bahkan, indeks Dow Jones dan Standard & Poor's 500 berhasil mencetak rekor tertinggi.
Itu terjadi setelah Gubernur The Fed Ben Bernanke mengatakan bahwa Bank Sentral akan mempertahankan kebijakan moneter dalam beberapa waktu ke depan guna menurunkan angka pengangguran.
Tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) tercatat sebesar 7,6 persen dan dikhawatirkan mengancam kesehatan pasar tenaga kerja. Karena itu, Bernanke menuturkan, kebijakan akomodatif diperlukan dan hal ini memicu reli di pasar berjangka.
"Pernyataan Bernanke tersebut memberikan stabilitas di pasar saham," kata Strategis pasar Prudential Financial, Quincy Krosby seperti dilansir Reuters, Jumat (12/7/2013).
Di samping itu, pernyataan Bernanke juga menenangkan kekhawatiran di pasar obligasi. Sementara investor saham memborong saham perumahan seiring prediksi akan diturunkannya suku bunga KPR.
PHLX indeks sektor perumahan tercatat naik 4,9 persen, dan merupakan kenaikan harian terbesar sejak 20 Desember 2011. Sedangkan saham D.R. Horton (DHI.N) melonjak 9,2 persen menjadi USD22,98 dan sekitar enam saham perumahan lainnya menguat 7 persen atau lebih.
Lebih dari 85 persen saham di New York Stock Exchange dan hampir 70 persen dari saham di Nasdaq menguat pada penutupan hari Kamis waktu setempat. Sepuluh sektor indeks di indeks S & P menguat dan lima diantaranya naik lebih dari 1,5 persen.
Semalam, indeks Dow Jones naik 169,26 poin atau 1,11 persen ke 15.460,92; indeks S & P 500 naik 22,4 poin atau 1,36 persen ke 1.675,02 dan Nasdaq menguat 57,55 poin atau 1,63 persen ke 3.578,3.
Sebanyak 6,5 miliar saham ditransaksikan di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT. Angka tersebut naik sedikit di atas rata-rata harian sepanjang tahun ini sebesar 6,4 miliar.
Itu terjadi setelah Gubernur The Fed Ben Bernanke mengatakan bahwa Bank Sentral akan mempertahankan kebijakan moneter dalam beberapa waktu ke depan guna menurunkan angka pengangguran.
Tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) tercatat sebesar 7,6 persen dan dikhawatirkan mengancam kesehatan pasar tenaga kerja. Karena itu, Bernanke menuturkan, kebijakan akomodatif diperlukan dan hal ini memicu reli di pasar berjangka.
"Pernyataan Bernanke tersebut memberikan stabilitas di pasar saham," kata Strategis pasar Prudential Financial, Quincy Krosby seperti dilansir Reuters, Jumat (12/7/2013).
Di samping itu, pernyataan Bernanke juga menenangkan kekhawatiran di pasar obligasi. Sementara investor saham memborong saham perumahan seiring prediksi akan diturunkannya suku bunga KPR.
PHLX indeks sektor perumahan tercatat naik 4,9 persen, dan merupakan kenaikan harian terbesar sejak 20 Desember 2011. Sedangkan saham D.R. Horton (DHI.N) melonjak 9,2 persen menjadi USD22,98 dan sekitar enam saham perumahan lainnya menguat 7 persen atau lebih.
Lebih dari 85 persen saham di New York Stock Exchange dan hampir 70 persen dari saham di Nasdaq menguat pada penutupan hari Kamis waktu setempat. Sepuluh sektor indeks di indeks S & P menguat dan lima diantaranya naik lebih dari 1,5 persen.
Semalam, indeks Dow Jones naik 169,26 poin atau 1,11 persen ke 15.460,92; indeks S & P 500 naik 22,4 poin atau 1,36 persen ke 1.675,02 dan Nasdaq menguat 57,55 poin atau 1,63 persen ke 3.578,3.
Sebanyak 6,5 miliar saham ditransaksikan di New York Stock Exchange, Nasdaq dan NYSE MKT. Angka tersebut naik sedikit di atas rata-rata harian sepanjang tahun ini sebesar 6,4 miliar.
(rna)