Perdagangan Indonesia-Laos 2012 naik 300%
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa mengatakan, Hubungan Indonesia–Laos dalam dua tahun terakhir berada pada titik yang menjanjikan.
Hal tersebut disampaikan Menlu RI dalam sambutannya pada pertemuan keempat Komisi Bersama tingkat Menlu Indonesia-Laos (The Fourth Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC RI-Laos) Vientiane, Laos 11 Juli 2013.
Pertemuan Komisi Bersama merupakan forum strategis bagi kedua Menlu untuk mengevaluasi perkembangan, mengidentifikasi peluang baru dan mengatasi berbagai hambatan kemajuan kerja sama kedua negara.
Marty menekankan penguatan tiga prioritas kerja sama Indonesia–Laos yang telah ditetapkan Presiden RI yaitu perdagangan dan investasi, pertanian dan pendidikan. Kedua Menlu juga bertukar pikiran mengenai berbagai isu regional dan global.
Marty menjelaskan, perdagangan kedua negara pada 2012 telah mencapai USD27 juta, meningkat 300 persen dari 2011 sebesar USD9,9 juta. “Perdagangan Indonesia–Laos meningkat 300 persen pada satu tahun terakhir. Ke depan harus didorong perdagangan langsung Indonesia–Laos,” papar Marty dalam siaran persnya, Jumat (12/7/2013).
Guna mendorong investasi kedua negara, Marty mengusulkan diselenggarakannya acara temu usaha kalangan bisnis kedua negara di sela-sela pertemuan Komisi Bersama. Kedua Menlu pada pertemuan tersebut sepakat untuk mendorong kunjungan kalangan usaha kedua negara yang lebih fokus dan berorientasi pencapaian target.
Terkait dengan prioritas kedua, Marty menyambut baik pertemuan pertama kelompok kerja Indonesia–Laos di sektor pertanian. “Ini akan memberikan momentum baru kerja sama kedua negara dalam ketahanan pangan” tegas Marty.
Untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat dan kalangan bisnis, kedua Menlu menjajaki kemungkinan pembukaan penerbangan langsung Jakarta–Vientiane.
Hal tersebut disampaikan Menlu RI dalam sambutannya pada pertemuan keempat Komisi Bersama tingkat Menlu Indonesia-Laos (The Fourth Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC RI-Laos) Vientiane, Laos 11 Juli 2013.
Pertemuan Komisi Bersama merupakan forum strategis bagi kedua Menlu untuk mengevaluasi perkembangan, mengidentifikasi peluang baru dan mengatasi berbagai hambatan kemajuan kerja sama kedua negara.
Marty menekankan penguatan tiga prioritas kerja sama Indonesia–Laos yang telah ditetapkan Presiden RI yaitu perdagangan dan investasi, pertanian dan pendidikan. Kedua Menlu juga bertukar pikiran mengenai berbagai isu regional dan global.
Marty menjelaskan, perdagangan kedua negara pada 2012 telah mencapai USD27 juta, meningkat 300 persen dari 2011 sebesar USD9,9 juta. “Perdagangan Indonesia–Laos meningkat 300 persen pada satu tahun terakhir. Ke depan harus didorong perdagangan langsung Indonesia–Laos,” papar Marty dalam siaran persnya, Jumat (12/7/2013).
Guna mendorong investasi kedua negara, Marty mengusulkan diselenggarakannya acara temu usaha kalangan bisnis kedua negara di sela-sela pertemuan Komisi Bersama. Kedua Menlu pada pertemuan tersebut sepakat untuk mendorong kunjungan kalangan usaha kedua negara yang lebih fokus dan berorientasi pencapaian target.
Terkait dengan prioritas kedua, Marty menyambut baik pertemuan pertama kelompok kerja Indonesia–Laos di sektor pertanian. “Ini akan memberikan momentum baru kerja sama kedua negara dalam ketahanan pangan” tegas Marty.
Untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat dan kalangan bisnis, kedua Menlu menjajaki kemungkinan pembukaan penerbangan langsung Jakarta–Vientiane.
(gpr)