Warga Lahat diimbau hati-hati mamin kadaluarsa
A
A
A
Sindonews.com - Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rivai juga mengimbau warga untuk lebih berhati-hati sebelum mengkonsumsi makanan dan minuman (mamin) yang sudah kadaluarsa.
Selain itu, ia juga menyoroti terus merangkaknya harga-harga komoditas meski kenaikan harga yang terjadi masih terbilang wajar.
“Untuk kenaikkan harga sendiri bermula dari petani atau peternak bukan dari pedagang kita. Karena petani menaikkan harganya, pedagang kita juga menaikkan juga jika tidak, akan rugi. Namun sejauh ini kita pantau kenaikkan tersebut masih sangat wajar. Tentunya, akan ada sanksi bagi pedagang yang nakal,” ujarnya di Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (12/7/2013).
Diakui Aswari, sidak yang pihaknya lakukan salah satunya upaya untuk menekan harga yang terus melonjak selama bulan puasa. Tak hanya itu, kegiatan tersebut untuk mengetahui secara langsung aktivitas pasar selama Ramadan dan memastikan tidak adanya kecurangan yang terjadi.
“Untuk sementara, tidak kita temukan adanya pedagang yang memanfaatkan momen puasa dengan menjual bahan pokok di atas ketentuan harga pasar yang ada,” pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Inspeksi mendadak (sidak) kembali terhadap makanan dan minuman (mamin) yang telah melewati batas konsumsi (kadaluwarsa) dilakukan di Lahat, Sumatera Selatan.
Setelah sebelumnya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membidik pasar, hari tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Lahat berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyambangi toko swalayan di sejumlah titik Kota Lahat.
Sidak ini dimulai dari Toserba Indomaret dan Alfamart, di kawasan Pasar Lama Lahat. Saat di lokasi petugas langsung berpencar ke seluruh bagian etalase toko, guna mengawasi kemasan masing-masing bahan makanan dan minuman yang ada.
"Misi kita untuk memantau bahan makanan dan minuman dalam kemasan, jangan sampai ada yang kedaluarsa, rusak atau tak layak konsumsi," jelas Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan dan Pengawasan Dinkes Lahat, Farida Hasibuan.
Selain itu, ia juga menyoroti terus merangkaknya harga-harga komoditas meski kenaikan harga yang terjadi masih terbilang wajar.
“Untuk kenaikkan harga sendiri bermula dari petani atau peternak bukan dari pedagang kita. Karena petani menaikkan harganya, pedagang kita juga menaikkan juga jika tidak, akan rugi. Namun sejauh ini kita pantau kenaikkan tersebut masih sangat wajar. Tentunya, akan ada sanksi bagi pedagang yang nakal,” ujarnya di Lahat, Sumatera Selatan, Jumat (12/7/2013).
Diakui Aswari, sidak yang pihaknya lakukan salah satunya upaya untuk menekan harga yang terus melonjak selama bulan puasa. Tak hanya itu, kegiatan tersebut untuk mengetahui secara langsung aktivitas pasar selama Ramadan dan memastikan tidak adanya kecurangan yang terjadi.
“Untuk sementara, tidak kita temukan adanya pedagang yang memanfaatkan momen puasa dengan menjual bahan pokok di atas ketentuan harga pasar yang ada,” pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Inspeksi mendadak (sidak) kembali terhadap makanan dan minuman (mamin) yang telah melewati batas konsumsi (kadaluwarsa) dilakukan di Lahat, Sumatera Selatan.
Setelah sebelumnya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membidik pasar, hari tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Lahat berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyambangi toko swalayan di sejumlah titik Kota Lahat.
Sidak ini dimulai dari Toserba Indomaret dan Alfamart, di kawasan Pasar Lama Lahat. Saat di lokasi petugas langsung berpencar ke seluruh bagian etalase toko, guna mengawasi kemasan masing-masing bahan makanan dan minuman yang ada.
"Misi kita untuk memantau bahan makanan dan minuman dalam kemasan, jangan sampai ada yang kedaluarsa, rusak atau tak layak konsumsi," jelas Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan dan Pengawasan Dinkes Lahat, Farida Hasibuan.
(gpr)