Harga jeroan sapi ikut melambung
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki hari keempat Ramadan, harga kebutuhan pokok terus melambung di pasar tradisional Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), harga daging sapi mengalami kenaikan antara Rp2.000 hingga Rp5.000 per kilogram (kg).
Tidak hanya daging, harga jeroan sapipun yang biasanya di jual murah saat ini mengalami kenaikan hingga Rp5 ribu per kg. Harga daging sapi super di pasar tradisional Banjarnegara sebelum naik Rp80 ribu sampai Rp85 ribu per kg.
Namun pada hari ketiga Ramadan, harga melonjak menjadi Rp90 ribu hingga Rp92 ribu per kg. Menurut Budi, pedagang daging di pasar tersebut mengatakan, kenaikan harga sudah menjadi tradisi saat Ramadan. "Kenaikan semacam ini sudah biasa terjadi saat Ramadan damn menjelang Ramadan," ujarnya, Sabtu (13/7/2013).
Selain daging sapi, harga jeroan yang biasanya di jual murah, saat ini ikut melambung. Harga jeroan sapi yang biasanya dijual pada kisaran Rp28 hingga Rp30 ribu per kg, kini mencapai Rp35 ribu per kg.
Budi berharap, pemerintah bisa segera turun untuk melakukan operasi pasar, harga kebutuhan yang terus melonjak pada Ramadan tidak hanya membuat warga dirugikan. Namun pedagang juga mulai mengeluhkan sepinya pembeli.
Tidak hanya daging, harga jeroan sapipun yang biasanya di jual murah saat ini mengalami kenaikan hingga Rp5 ribu per kg. Harga daging sapi super di pasar tradisional Banjarnegara sebelum naik Rp80 ribu sampai Rp85 ribu per kg.
Namun pada hari ketiga Ramadan, harga melonjak menjadi Rp90 ribu hingga Rp92 ribu per kg. Menurut Budi, pedagang daging di pasar tersebut mengatakan, kenaikan harga sudah menjadi tradisi saat Ramadan. "Kenaikan semacam ini sudah biasa terjadi saat Ramadan damn menjelang Ramadan," ujarnya, Sabtu (13/7/2013).
Selain daging sapi, harga jeroan yang biasanya di jual murah, saat ini ikut melambung. Harga jeroan sapi yang biasanya dijual pada kisaran Rp28 hingga Rp30 ribu per kg, kini mencapai Rp35 ribu per kg.
Budi berharap, pemerintah bisa segera turun untuk melakukan operasi pasar, harga kebutuhan yang terus melonjak pada Ramadan tidak hanya membuat warga dirugikan. Namun pedagang juga mulai mengeluhkan sepinya pembeli.
(izz)