Pengamat berharap inflasi Juli bisa diredam

Minggu, 14 Juli 2013 - 12:02 WIB
Pengamat berharap inflasi...
Pengamat berharap inflasi Juli bisa diredam
A A A
Sindonews.com - Naiknya suku bunga Bank Indonesia (BI rate) sebesar 50 basis poin menjadi 6,5 persen dianggap banyak pihak sebagai bentuk antisipasi BI terhadap inflasi Juli yang diperkirakan melonjak pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti menyebut bahwa langkah tersebut didasari semangat Bank Sentral baru yang lebih proaktif.

"BI amat preemptive, dengan kenaikan ini mereka memberikan sinyal terhadap ekspektasi inflasi. Ini melambangkan BI sekarang lebih proaktif tidak reaktif. Ini bagus karena lebih progresif," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Minggu (14/7/2013).

Dia meyakini bahwa dengan langkah ini pasar akan semakin mempercayai fundamental Indonesia dan akan memperbaiki kepercayaan investor kepada Indonesia.

"Market akan appreciate ini karena yield kita juga akan sesuai fundamental ekonomi kita. Mestinya kenaikan ini akan memperbaiki tingkat kepercayaan investor," lanjutnya.

Sementara Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Sulistyaningsih menyebut bahwa kenaikan BI rate dalam jangka pendek bermakna positif dan diharapkan kenaikan inflasi bisa diredam agar tak terlalu tinggi. Pasalnya, inflasi bulan Juli diperkirakan lebih dari dua persen.

"Dalam hitungan jangka pendek positif, apalagi perkiraan inflasi Juli lebih besar dari dua persen. Ini adalah bentuk antisipasi dari BI dalam menghadapi lonjakan inflasi," jelas Lana.

Sekedar informasi, inflasi pada bulan Juni lalu tercatat naik menjadi 1,03 persen. Sementara pada Mei, tercatat deflasi sebesar 0,03 persen.

Adapun, kenaikan inflasi bulan lalu disebabkan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun kenaikan inflasi bulan lalu, menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, sedikit terkendali lantaran kenaikan BBM belum begitu berdampak.

Dampak kenaikan BBM, dia memprediksi baru akan terlihat pada Juli 2013. Selain kenaikan harga BBM, naiknya harga bahan pangan selama Ramadan dan menjelang Lebaran akan menyebabkan tingginya inflasi pada bulan ini.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5556 seconds (0.1#10.140)