Pengiriman emas di China melonjak
A
A
A
Sindonews.com - Pengiriman emas fisik ke pembeli, bullion terbesar di bursa China pada semester pertama 2013 hampir menyamai jumlah sepanjang tahun lalu.
Bursa Shanghai Gold Exchange mencatat pasokan emas sebesar 1.098 metrik ton dalam enam bulan sampai Juni, dibandingkan dengan 1.139 ton selama 2012.
Menurut Asosiasi Emas China, output salah satu produsen emas terbesar di dunia itu mencapai rekor 403 ton pada tahun lalu.
Lonjakan pengiriman menggarisbawahi minat beli China dapat melewati India, konsumen emas terbesar, pada awal tahun ini setelah pemerintah New Delhi menaikkan pajak impor. Sementara regulator di Beijing membuat investasi logam mulia lebih mudah.
Miners, smelter dan kilang yang diperlukan untuk menjual emas melalui bursa Shanghai, satu-satunya negara yang direstui pasar untuk tempat bullion di China.
"Jumlah tersebut menunjukkan permintaan emas sebagai underlying asset di Cina, bahwa investor di sini tetap sebagai pembeli besar dari komoditas fisik tahun ini," kata Fu Peng, analis komoditas Galaxy Futures Co, Beijing, broker yang dikendalikan dana kekayaan kedaulatan negara China, seperti dilansir Bloomberg, Senin (15/7/2013).
Bullion kehilangan 23 persen pada kuartal terakhir di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengekang program pembelian aset setelah ekonomi pulih.
UBS AG menyebutkan, bullion mungkin turun ke USD1.050 per ounce selama 12 bulan karena permintaan untuk logam sebagai penyimpan aset berkurang. Sementara Citigroup menurunkan estimasi emas 2013 ke USD1.358 per ounce.
Bursa Shanghai Gold Exchange mencatat pasokan emas sebesar 1.098 metrik ton dalam enam bulan sampai Juni, dibandingkan dengan 1.139 ton selama 2012.
Menurut Asosiasi Emas China, output salah satu produsen emas terbesar di dunia itu mencapai rekor 403 ton pada tahun lalu.
Lonjakan pengiriman menggarisbawahi minat beli China dapat melewati India, konsumen emas terbesar, pada awal tahun ini setelah pemerintah New Delhi menaikkan pajak impor. Sementara regulator di Beijing membuat investasi logam mulia lebih mudah.
Miners, smelter dan kilang yang diperlukan untuk menjual emas melalui bursa Shanghai, satu-satunya negara yang direstui pasar untuk tempat bullion di China.
"Jumlah tersebut menunjukkan permintaan emas sebagai underlying asset di Cina, bahwa investor di sini tetap sebagai pembeli besar dari komoditas fisik tahun ini," kata Fu Peng, analis komoditas Galaxy Futures Co, Beijing, broker yang dikendalikan dana kekayaan kedaulatan negara China, seperti dilansir Bloomberg, Senin (15/7/2013).
Bullion kehilangan 23 persen pada kuartal terakhir di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengekang program pembelian aset setelah ekonomi pulih.
UBS AG menyebutkan, bullion mungkin turun ke USD1.050 per ounce selama 12 bulan karena permintaan untuk logam sebagai penyimpan aset berkurang. Sementara Citigroup menurunkan estimasi emas 2013 ke USD1.358 per ounce.
(dmd)