ADB perkirakan inflasi di Asia turun 3,5%
A
A
A
Sindonews.com - ADB (Bank Pembangunan Asia) menurunkan proyeksi inflasi untuk negara berkembang di kawasan Asia menjadi 3,5 persen pada 2013 dan 3,7 persen pada 2014.
Hal ini menyusul penurunan prospek pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia yang diumumkan ADB, beberapa waktu lalu. Mereka berpendapat penurunan produk domestik bruto (PDB) akan menekan kenaikan inflasi.
Diberitakan sebelumnya, sehari setelah China merilis produk domestik bruto (PDB) pada kuartal kedua 2013, ADB memangkas prospek ekonomi di Asia menjadi 6,3 persen, dari 6,6 persen.
"Penurunan dalam perdagangan dan skala kembali ke investasi merupakan bagian dari jalur pertumbuhan yang lebih seimbang (China), dan knock-on efek laju lambat menjadi perhatian bagi daerah," kata kepala ekonom ADB, Changyong Rhee dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP.
Bank Pembangunan Asia juga mengupas perkiraan pertumbuhan untuk negara-negara berkembang di Asia pada 2014 menjadi 6,4 persen, dari 6,7 persen.
Pembaruan ini sedikit lebih baik dari laporan laju pertumbuhan yang diungkap ADB pada data tahun lalu, yang "relatif lambat" sebesar 6,1 persen.
"Kita melihat aktivitas lebih tenang di banyak negara berkembang di Asia," ujar Rhee.
Bank yang menjangkau 45 negara di wilayah Asia Tengah dan pulau-pulau Pasifik itu tidak memasukkan Jepang dalam penurunan. Mereka memiliki pandangan sedikit lebih baik untuk negara maju tersebut.
Seperti diketahui, China melaporkan PDB pada kuartal kedua 2013 memperluas penurunan 7,5 persen, setelah melambat 7,7 persen dalam tiga bulan sebelumnya dan 7,9 persen pada kuartal terakhir 2012. Kondisi di ekonomi terbesar kedua dunia itu, sangat mempengaruhi perkembangan di kawasan Asia.
Hal ini menyusul penurunan prospek pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia yang diumumkan ADB, beberapa waktu lalu. Mereka berpendapat penurunan produk domestik bruto (PDB) akan menekan kenaikan inflasi.
Diberitakan sebelumnya, sehari setelah China merilis produk domestik bruto (PDB) pada kuartal kedua 2013, ADB memangkas prospek ekonomi di Asia menjadi 6,3 persen, dari 6,6 persen.
"Penurunan dalam perdagangan dan skala kembali ke investasi merupakan bagian dari jalur pertumbuhan yang lebih seimbang (China), dan knock-on efek laju lambat menjadi perhatian bagi daerah," kata kepala ekonom ADB, Changyong Rhee dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP.
Bank Pembangunan Asia juga mengupas perkiraan pertumbuhan untuk negara-negara berkembang di Asia pada 2014 menjadi 6,4 persen, dari 6,7 persen.
Pembaruan ini sedikit lebih baik dari laporan laju pertumbuhan yang diungkap ADB pada data tahun lalu, yang "relatif lambat" sebesar 6,1 persen.
"Kita melihat aktivitas lebih tenang di banyak negara berkembang di Asia," ujar Rhee.
Bank yang menjangkau 45 negara di wilayah Asia Tengah dan pulau-pulau Pasifik itu tidak memasukkan Jepang dalam penurunan. Mereka memiliki pandangan sedikit lebih baik untuk negara maju tersebut.
Seperti diketahui, China melaporkan PDB pada kuartal kedua 2013 memperluas penurunan 7,5 persen, setelah melambat 7,7 persen dalam tiga bulan sebelumnya dan 7,9 persen pada kuartal terakhir 2012. Kondisi di ekonomi terbesar kedua dunia itu, sangat mempengaruhi perkembangan di kawasan Asia.
(dmd)