Dapat Angin Segar dari China, ADB Ramal Negara Berkembang Asia Mengakhiri 2023 Lebih Cerah
loading...
A
A
A
MANILA - Negara- negara berkembang di Asia kemungkinan besar bakal mengakhiri tahun 2023 dengan catatan lebih cerah. Proyeksi tersebut disampaikan oleh Asian Development Bank ( ADB ) atau Bank Pembangunan Asia.
Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia diprediksi bakal lebih kuat dari perkiraan sebelumnya terutama karena pemulihan ekonomi China.
ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan untuk negara berkembang Asia di tahun 2023 menjadi 4,9% dari 4,7% yang diproyeksikan pada bulan September, lalu. Akan tetapi ADB mempertahankan prospek pertumbuhannya untuk kawasan ini di tahun depan 4,8%.
Selanjutnya ADB juga merevisi ke atas proyeksi pertumbuhannya untuk ekonomi China menjadi 5,2% dari 4,9% sebelumnya, tetapi mempertahankan perkiraan pertumbuhan untuk ekonomi terbesar kedua di dunia pada 4,5% di 2024.
Ekonomi China tumbuh diyakini tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebesar 4,9% pada kuartal ketiga, sementara konsumsi dan aktivitas industri pada bulan September juga mengejutkan di level atas. Sentiman datang dari serangkaian langkah-langkah kebijakan yang mendukung pemulihan tentatif.
ADB mengatakan, permintaan domestik yang kuat, pengiriman uang yang lebih kuat, pemulihan pariwisata mendukung kegiatan ekonomi di kawasan itu, yang terdiri dari 46 ekonomi di Asia-Pasifik dan tidak termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
Prospek untuk sub-wilayah lebih beragam, dengan Asia Timur terlihat tumbuh lebih cepat pada 4,7% tahun ini versus perkiraan ADB 4,4% pada bulan September. Sementara Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh pada 4,3%, atau lebih lambat dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,6%.
Asia Selatan juga diperkirakan akan membukukan pertumbuhan yang lebih kuat sebesar 5,7% tahun ini dari 5,4% sebelumnya, dengan ekonomi India terlihat berkembang pada laju lebih cepat 6,7% tahun ini.
Inflasi di negara berkembang Asia juga diperkirakan turun menjadi 3,5% tahun ini, menyusut sedikit dari ekspektasi ADB sebelumnya, sebelum kenaikan sedikit menjadi 3,6% pada tahun 2024.
Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia diprediksi bakal lebih kuat dari perkiraan sebelumnya terutama karena pemulihan ekonomi China.
ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan untuk negara berkembang Asia di tahun 2023 menjadi 4,9% dari 4,7% yang diproyeksikan pada bulan September, lalu. Akan tetapi ADB mempertahankan prospek pertumbuhannya untuk kawasan ini di tahun depan 4,8%.
Selanjutnya ADB juga merevisi ke atas proyeksi pertumbuhannya untuk ekonomi China menjadi 5,2% dari 4,9% sebelumnya, tetapi mempertahankan perkiraan pertumbuhan untuk ekonomi terbesar kedua di dunia pada 4,5% di 2024.
Ekonomi China tumbuh diyakini tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebesar 4,9% pada kuartal ketiga, sementara konsumsi dan aktivitas industri pada bulan September juga mengejutkan di level atas. Sentiman datang dari serangkaian langkah-langkah kebijakan yang mendukung pemulihan tentatif.
ADB mengatakan, permintaan domestik yang kuat, pengiriman uang yang lebih kuat, pemulihan pariwisata mendukung kegiatan ekonomi di kawasan itu, yang terdiri dari 46 ekonomi di Asia-Pasifik dan tidak termasuk Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
Prospek untuk sub-wilayah lebih beragam, dengan Asia Timur terlihat tumbuh lebih cepat pada 4,7% tahun ini versus perkiraan ADB 4,4% pada bulan September. Sementara Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh pada 4,3%, atau lebih lambat dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,6%.
Asia Selatan juga diperkirakan akan membukukan pertumbuhan yang lebih kuat sebesar 5,7% tahun ini dari 5,4% sebelumnya, dengan ekonomi India terlihat berkembang pada laju lebih cepat 6,7% tahun ini.
Inflasi di negara berkembang Asia juga diperkirakan turun menjadi 3,5% tahun ini, menyusut sedikit dari ekspektasi ADB sebelumnya, sebelum kenaikan sedikit menjadi 3,6% pada tahun 2024.
(akr)