Inflasi di zona euro Juni naik 1,6%
A
A
A
Sindonews.com - Biro Statistik Eropa, Eurostat melaporkan inflasi di zona euro naik 1,6 persen pada Juni 2013, dari 1,4 persen pada bulan sebelumnya.
Kenaikan terbesar dipicu peningkatan tarif listrik di Jerman yang melompat 1,6-1,9 persen, akibat harga energi melonjak.
Terlepas dari peningkatan tersebut, inflasi di 17 negara mata uang tunggal euro pada Juni, jauh dari tingkat 2,4 persen yang dicapai pada Juni 2012. Itu berarti telah terjadi peningkatan besar dari 38 bulan titik rendah 1,2 persen pada April.
Data dalam perkiraan kedua, menunjukkan inflasi di Perancis, Italia, Spanyol dan Belanda naik.
Howard Archer, analis IHS Global Insight, London mengatakan, tren tidak berarti apapun ditandai pick-up yang mendasari tekanan pada inflasi.
"Ini mencerminkan efek dasar sulit karena harga energi merosot tajam pada Juni 2012. Inflasi inti stabil dan terbatas hanya 1,3 persen pada Juni, dan hampir semua bukti poin terbaru masih diredam tekanan inflasi yang mendasari zona euro," ujar Archer, dilansir dari AFP, Selasa (16/7/2013).
Seperti diketahui, Bank Sentral Eropa (ECB) berupaya keras menjaga inflasi di bawah 2,0 persen dalam jangka menengah. Krisis utang membuat negara di zona euro berada dalam tekanan.
Kenaikan terbesar dipicu peningkatan tarif listrik di Jerman yang melompat 1,6-1,9 persen, akibat harga energi melonjak.
Terlepas dari peningkatan tersebut, inflasi di 17 negara mata uang tunggal euro pada Juni, jauh dari tingkat 2,4 persen yang dicapai pada Juni 2012. Itu berarti telah terjadi peningkatan besar dari 38 bulan titik rendah 1,2 persen pada April.
Data dalam perkiraan kedua, menunjukkan inflasi di Perancis, Italia, Spanyol dan Belanda naik.
Howard Archer, analis IHS Global Insight, London mengatakan, tren tidak berarti apapun ditandai pick-up yang mendasari tekanan pada inflasi.
"Ini mencerminkan efek dasar sulit karena harga energi merosot tajam pada Juni 2012. Inflasi inti stabil dan terbatas hanya 1,3 persen pada Juni, dan hampir semua bukti poin terbaru masih diredam tekanan inflasi yang mendasari zona euro," ujar Archer, dilansir dari AFP, Selasa (16/7/2013).
Seperti diketahui, Bank Sentral Eropa (ECB) berupaya keras menjaga inflasi di bawah 2,0 persen dalam jangka menengah. Krisis utang membuat negara di zona euro berada dalam tekanan.
(dmd)