Nilai tukar rupiah dibayangi lemahnya fundamental

Selasa, 16 Juli 2013 - 20:03 WIB
Nilai tukar rupiah dibayangi lemahnya fundamental
Nilai tukar rupiah dibayangi lemahnya fundamental
A A A
Sindonews.com - Ekonom Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Mirza Adityaswara menilai, pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level psikologis Rp10 ribu per dolar AS, merupakan dampak dari masih lemahnya fundamental ekonomi indonesia.

"Inti utamanya adalah fundamental ekonomi kita sedang diuji jadi setelah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pelaksanaan program pembangunan dalam APBN serta perbaikan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) akan menentukan kenaikan rupiah," terangnya di Hotel Mulia, Jakarta, selasa (16/7/2013).

Adapun saat ini sedang diuji ketergantungan impor yang mendorong pembengkakan defisit NPI pada sepanjang 2012 untuk mencapai surplus dengan peningkatan ekspor dan penurunan impor.

Dirinya menilai, Bank Indonesia (BI) yang menaikan BI Rate merupakan langkah yang cukup baik untuk mendukung kajian impor tersebut dengan memperlambat pertumbuhan ekonomi yang bergantung kepada impor.

"Selama ini kan pembangunan selalu dari impor, bagaimana barang konsumsi serta barang modal selalu melalui impor, padahal sudah saatnya perekonomian harus dijaga di level yang seharusnya bertumpukan pada ekspor," sambung dia.

Lebih lanjut dirinya mengutarakan langkah ini bisa dicapai dengan mendorong masuknya Foreign Direcit Investment (FDI) untuk menghasilkan barang modal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dengan masuknya FDI maka impor barang modal akan semakin berkurang dan mengurangi defisit dalam neraca berjalan," tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5341 seconds (0.1#10.140)