Impor daging, harga akan turun Rp75 ribu-Rp85 ribu/kg
Impor daging, harga akan turun Rp75 ribu-Rp85 ribu/kg
A
A
A
Sindonews.com - Impor daging yang dilakukan mulai hari ini diyakini dapat membuat harga daging turun menjadi Rp75 ribu-Rp85 ribu dari sebelumnya Rp100 ribu.
"Kalau hari ini bisa diputuskan, besok bisa langsung impor dan 5-6 hari masuk barang itu harga daging akan jadi stabil di kisaran Rp75 ribu sampai maksimal Rp85 ribu," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di gedung Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Dia juga mengusulkan agar penggunaan kuota pada daging sapi potong dan prime cut yang dihapuskan dan diliberalisasi.
"Saya tadi juga usul, yang prime cut tidak usah pakai kuota-kuota, diliberalisasi saja karena sudah diputuskan tiga bulan yang lalu tapi tidak jalan. Itu harus dilakukan karena itu menyangkut suplai dan demand yang besar, termasuk juga sapi potong," paparnya.
Dia mengakui bahwa pemerintah baru mengkaji usul tersebut. "Sekarang baru akan kita bahas governance-nya," pungkasnya.
Sekedar mengingatkan, Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan sebelumnya menyatakan bahwa izin impor daging kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah keluar seiring dengan telah dimilikinya fasilitas lemari pendingin daging (cold storage) sebagai tempat penyimpanan daging potong.
"Kemarin impor daging oleh Bulog terlambat disebabkan perizinannya karena mereka belum bisa buktikan punya fasilitas cold storage. Ini yang makan waktu berminggu-minggu. Kementan tidak memberikan izin itu, akhirnya mereka sudah buat cold storage sekarang," ujarnya akhir pekan lalu.
Dia menyebut masalah perizinan tersebut sudah dituntaskan, dan Bulog sudah siap mendatangkan 500 ton daging pertama dari Australia pada pekan ini.
Sementara Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa sempat mengatakan bahwa Bulog akan merealisasikan 800 ton dari total impor 3.000 ton daging sapi, dimana sekitar 500 ton datang pada pekan ini dan sisanya 300 ton pada pekan berikutnya.
Sebanyak 800 ton daging ini akan datang melalui bandara Soekarno Hatta. Sedangkan sisa kuota impor 2.200 ton akan didatangkan melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kalau hari ini bisa diputuskan, besok bisa langsung impor dan 5-6 hari masuk barang itu harga daging akan jadi stabil di kisaran Rp75 ribu sampai maksimal Rp85 ribu," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat di gedung Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Dia juga mengusulkan agar penggunaan kuota pada daging sapi potong dan prime cut yang dihapuskan dan diliberalisasi.
"Saya tadi juga usul, yang prime cut tidak usah pakai kuota-kuota, diliberalisasi saja karena sudah diputuskan tiga bulan yang lalu tapi tidak jalan. Itu harus dilakukan karena itu menyangkut suplai dan demand yang besar, termasuk juga sapi potong," paparnya.
Dia mengakui bahwa pemerintah baru mengkaji usul tersebut. "Sekarang baru akan kita bahas governance-nya," pungkasnya.
Sekedar mengingatkan, Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan sebelumnya menyatakan bahwa izin impor daging kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah keluar seiring dengan telah dimilikinya fasilitas lemari pendingin daging (cold storage) sebagai tempat penyimpanan daging potong.
"Kemarin impor daging oleh Bulog terlambat disebabkan perizinannya karena mereka belum bisa buktikan punya fasilitas cold storage. Ini yang makan waktu berminggu-minggu. Kementan tidak memberikan izin itu, akhirnya mereka sudah buat cold storage sekarang," ujarnya akhir pekan lalu.
Dia menyebut masalah perizinan tersebut sudah dituntaskan, dan Bulog sudah siap mendatangkan 500 ton daging pertama dari Australia pada pekan ini.
Sementara Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa sempat mengatakan bahwa Bulog akan merealisasikan 800 ton dari total impor 3.000 ton daging sapi, dimana sekitar 500 ton datang pada pekan ini dan sisanya 300 ton pada pekan berikutnya.
Sebanyak 800 ton daging ini akan datang melalui bandara Soekarno Hatta. Sedangkan sisa kuota impor 2.200 ton akan didatangkan melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
(rna)
Explore More