Imported inflation bikin penerimaan negara rendah
A
A
A
Sindonews.com - Inflasi yang terjadi akibat perubahan harga di luar negeri karena rupiah melemah (imported inflation) akan membuat penerimaan negara lebih rendah. Karena itu, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengimbau pemerintah segera melakukan diversifikasi pasar.
"Jadi kita harus siap-siap penerimaan ekspor yang semakin rendah dan itu bisa memengaruhi penerimaan negara. Karena itu, diversifikasi pasar beserta usaha-usahanya harus dilakukan," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Salah satu yang paling terpukul dengan adanya imported inflation ini adalah sektor non migas yang akan terkoreksi turun. Bahkan diprediksi akan turun 12 persen.
"Salah satu yang harus diwasdapai komoditi-komoditi ekspor Indonesia adalah harga komoditi andalan ekspor kita yang non migas semuanya masih terkoreksi turun. Dan itu bisa turun dengan rata-rata angka 12 persen. Tahun lalu bahkan bisa turun sampai 18 persen," jelas Agus.
"Jadi kita harus siap-siap penerimaan ekspor yang semakin rendah dan itu bisa memengaruhi penerimaan negara. Karena itu, diversifikasi pasar beserta usaha-usahanya harus dilakukan," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Salah satu yang paling terpukul dengan adanya imported inflation ini adalah sektor non migas yang akan terkoreksi turun. Bahkan diprediksi akan turun 12 persen.
"Salah satu yang harus diwasdapai komoditi-komoditi ekspor Indonesia adalah harga komoditi andalan ekspor kita yang non migas semuanya masih terkoreksi turun. Dan itu bisa turun dengan rata-rata angka 12 persen. Tahun lalu bahkan bisa turun sampai 18 persen," jelas Agus.
(izz)