Agus Marto: Nilai tukar rupiah tak akan lampaui APBNP
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut nilai tukar rupiah yang mencapai angka Rp10 ribu per dolar AS ditunjukkan sekarang ini tidak akan membuat angka nilai tukar rupiah dalam APBNP 2013 sebesar Rp9.600 per dolar terlampaui. Karena nilai tukar tersebut adalah rata-rata setahun.
Dia juga memperkirakan, apabila pada kuartal ketiga neraca pembayaran positif, maka rupiah dapat menguat kembali. "Itu (APBNP) adalah angka rata-rata sepanjang tahun. Kalau sekarang ini di kuartal kedua ada kemungkinan tinggi, nanti di kuartal ketiga kita melihat bahwa neraca pembayaran kita mungkin juga bisa positif. Saat itu current account deficit tidak selebar sekarang," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Agus secara khusus menyambut baik langkah pemerintah mengeluarkan Surat Utang Negara (SUN). Dia yakin keputusan ini adalah keputusan pemerintah yang jitu.
"Yang saya ingin sampaikan dan saya sambut baik, misalnya kemarin pemerintah mengeluarkan SUN. Walaupun pemerintah menyadari bahwa ini agak mahal tapi tetap dilakukan. Ini adalah suatu keputusan yang saya yakin baik," lanjutnya.
Agus juga tetap memantau kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu terutama di Amerika Serikat. Namun dia berharap agar ke depannya aliran dana mulai masuk ke Indonesia.
"Nanti saya harapkan ke depan mulai ada incoming flows lagi dan kita tetap harus waspada tentang perkembangan di AS. Tetapi kita harapkan situasi ke depan akan lebih baik," pungkasnya.
Dia juga memperkirakan, apabila pada kuartal ketiga neraca pembayaran positif, maka rupiah dapat menguat kembali. "Itu (APBNP) adalah angka rata-rata sepanjang tahun. Kalau sekarang ini di kuartal kedua ada kemungkinan tinggi, nanti di kuartal ketiga kita melihat bahwa neraca pembayaran kita mungkin juga bisa positif. Saat itu current account deficit tidak selebar sekarang," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Agus secara khusus menyambut baik langkah pemerintah mengeluarkan Surat Utang Negara (SUN). Dia yakin keputusan ini adalah keputusan pemerintah yang jitu.
"Yang saya ingin sampaikan dan saya sambut baik, misalnya kemarin pemerintah mengeluarkan SUN. Walaupun pemerintah menyadari bahwa ini agak mahal tapi tetap dilakukan. Ini adalah suatu keputusan yang saya yakin baik," lanjutnya.
Agus juga tetap memantau kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu terutama di Amerika Serikat. Namun dia berharap agar ke depannya aliran dana mulai masuk ke Indonesia.
"Nanti saya harapkan ke depan mulai ada incoming flows lagi dan kita tetap harus waspada tentang perkembangan di AS. Tetapi kita harapkan situasi ke depan akan lebih baik," pungkasnya.
(gpr)