IHSG ditopang aksi beli
A
A
A
Sindonews.com - Setelah pada perdagangan sebelumnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak cukup positif, pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.631-4.655 dan resistance 4.683-4.694.
Berpola menyerupai hammer di atas middle bollinger bands (MBB). MACD masih naik dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic masih naik tipis mendekati area overbought.
"Mulai adanya aksi beli secara perlahan, terutama dari pemodal asing dapat menahan tekanan aksi jual," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Kamis (18/7/2013).
Laju sideways dimungkinkan masih terjadi seiring masih hati-hatinya investor untuk masuk pasar. Dia berharapkan sentimen dari global bisa positif dan tekanan jual bisa berkurang, sehingga tidak membuat IHSG terhambat untuk melanjutkan kenaikannya.
Menilik perdagangan sebelumnya, negatifnya laju bursa saham AS pasca komentar salah satu petinggi The Fed di negara bagian tidak serta merta membuat IHSG melemah.
Terlihat sepanjang intraday perdagangan, meski sempat menunjukkan pelemahan, namun mampu bertahan di zona hijau hingga akhir sesi.
Namun demikian, masih adanya sentimen positif dari ekspektasi kinerja keuangan periode semester I/2013 serta imbas menghijaunya Nikkei dan HSI memberikan pengaruh yang positif bagi laju IHSG.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.679,44 (level tertingginya) jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4.643,33 (level. terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4.679.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
"Meski IHSG sempat berada di bawah target resisten kami (4.663-4.675), namun akhirnya dapat melampaui target resisten tersebut," ujar Reza.
Bursa saham Asia variatif cenderung menguat tipis setelah penguatan saham-saham produsen bahan baku dan jelang pertemuan FOMC The Fed.
Penguatan juga terjadi seiring rilis beberapa berita positif pada emiten antara lain BHP Billiton Ltd. yang memperkirakan akan terjadi kenaikan produksi biji besi.
Begitupun dengan Fortescue Metals Group Ltd. dan Anhui Conch Cement Co. yang juga mengalami kenaikan. "Tetapi, penguatan ini tertahan oleh pelemahan saham-saham bahan kimia dan sekuritas seiring dengan tingginya volatilitas yang dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan," tutup dia.
Berpola menyerupai hammer di atas middle bollinger bands (MBB). MACD masih naik dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic masih naik tipis mendekati area overbought.
"Mulai adanya aksi beli secara perlahan, terutama dari pemodal asing dapat menahan tekanan aksi jual," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Kamis (18/7/2013).
Laju sideways dimungkinkan masih terjadi seiring masih hati-hatinya investor untuk masuk pasar. Dia berharapkan sentimen dari global bisa positif dan tekanan jual bisa berkurang, sehingga tidak membuat IHSG terhambat untuk melanjutkan kenaikannya.
Menilik perdagangan sebelumnya, negatifnya laju bursa saham AS pasca komentar salah satu petinggi The Fed di negara bagian tidak serta merta membuat IHSG melemah.
Terlihat sepanjang intraday perdagangan, meski sempat menunjukkan pelemahan, namun mampu bertahan di zona hijau hingga akhir sesi.
Namun demikian, masih adanya sentimen positif dari ekspektasi kinerja keuangan periode semester I/2013 serta imbas menghijaunya Nikkei dan HSI memberikan pengaruh yang positif bagi laju IHSG.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.679,44 (level tertingginya) jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4.643,33 (level. terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4.679.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
"Meski IHSG sempat berada di bawah target resisten kami (4.663-4.675), namun akhirnya dapat melampaui target resisten tersebut," ujar Reza.
Bursa saham Asia variatif cenderung menguat tipis setelah penguatan saham-saham produsen bahan baku dan jelang pertemuan FOMC The Fed.
Penguatan juga terjadi seiring rilis beberapa berita positif pada emiten antara lain BHP Billiton Ltd. yang memperkirakan akan terjadi kenaikan produksi biji besi.
Begitupun dengan Fortescue Metals Group Ltd. dan Anhui Conch Cement Co. yang juga mengalami kenaikan. "Tetapi, penguatan ini tertahan oleh pelemahan saham-saham bahan kimia dan sekuritas seiring dengan tingginya volatilitas yang dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan," tutup dia.
(rna)