Omzet industri buku turun 10% per tahun
A
A
A
Sindonews.com - Industri buku di Tanah Air diperkirakan terus merosot akibat penurunan daya beli masyarakat. Omzet penerbit, tercatat rata-rata turun sekitar 10 persen per tahun.
Kepala Promosi Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jabar, Sumbodo menyatakan, industri buku terus menghadapi berbagai kendala, salah satunya pelemahan daya beli masyarakat. Setiap tahun, omzet penjualan buku rata-rata turun 10 persen.
“Harga buku semakin mahal, karena harga bahan baku buku yaitu kertas terus naik setiap tahunnya. Belum lagi, harus membayar pajak kertas serta pajak chemical,” jelas Sumbodo di Bandung, Kamis (18/7/2013).
Selain itu, buku menjadi barang mahal karena jalur tata niaga buku terbilanng panjang. Yaitu dari penerbit, distributor, serta toko buku.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan persaingan antar penerbit semakin ketat. Penerbit berskala kecil harus bersaing dengan penerbit dengan modal besar.
Saat ini, jumlah perusahaan penerbit di Jawa Barat sekitar 200 penerbit. Tapi, hanya skeitar 156 perusahaan yang aktif dan konsisten menerbitkan buku.
Kepala Promosi Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jabar, Sumbodo menyatakan, industri buku terus menghadapi berbagai kendala, salah satunya pelemahan daya beli masyarakat. Setiap tahun, omzet penjualan buku rata-rata turun 10 persen.
“Harga buku semakin mahal, karena harga bahan baku buku yaitu kertas terus naik setiap tahunnya. Belum lagi, harus membayar pajak kertas serta pajak chemical,” jelas Sumbodo di Bandung, Kamis (18/7/2013).
Selain itu, buku menjadi barang mahal karena jalur tata niaga buku terbilanng panjang. Yaitu dari penerbit, distributor, serta toko buku.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan persaingan antar penerbit semakin ketat. Penerbit berskala kecil harus bersaing dengan penerbit dengan modal besar.
Saat ini, jumlah perusahaan penerbit di Jawa Barat sekitar 200 penerbit. Tapi, hanya skeitar 156 perusahaan yang aktif dan konsisten menerbitkan buku.
(gpr)