Bisnis Lesu, Penerbitan Surat Utang Korporasi Diprediksi Anjlok 30%
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan penerbitan surat utang korporasi sepanjang 2020 akan menurun hingga 30%. Ini disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 yang membuat penerbitan jatuh tempo meleset dari proyeksi awal tahun sebesar Rp158,5 triliun.
(Baca Juga: Dana Segar Rp22 Triliun Dikantongi Pemerintah dari Hasil Lelang 7 Surat Utang)
"Pandemi membuat cash flow perusahaan menurun, sehingga kebutuhan menerbitkan surat utang lebih menurun dari tahun sebelumnya," kata Ekonom Pefindo Fikri C Permana, dalam acara IDX channel, Rabu (23/9/2020).
Ia memaparkan, di periode Januari sampai September 2020 penerbitan surat utang korporasi baru mencapai Rp66,2 triliun. Sementara pada tahun lalu, di periode yang sama, penerbitan surat utang mencapai Rp102 triliun. "ini merupakan penurunan yang signifikan sekali." jelasnya
(Baca Juga: Ekonomi Boleh Minus, tapi Surat Utang Indonesia Tetap Menggiurkan) Ia menjelaskan, di tahun ini pada Januari sama sekali tidak ada penerbitan surat utang korporasi, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan April dan Juni. "Secara umum penerbitan surat utang ini untuk refinancing atau pun ekspansi. Nah kalo=au surat utang turun, maka antara dua hal itu yang juga berkurang," jelasnya.
Lihat Juga: Ini Penampakan Uang Rp372 Miliar yang Disita Kejagung, Ditaruh Kardus, Koper, dan Brankas
(Baca Juga: Dana Segar Rp22 Triliun Dikantongi Pemerintah dari Hasil Lelang 7 Surat Utang)
"Pandemi membuat cash flow perusahaan menurun, sehingga kebutuhan menerbitkan surat utang lebih menurun dari tahun sebelumnya," kata Ekonom Pefindo Fikri C Permana, dalam acara IDX channel, Rabu (23/9/2020).
Ia memaparkan, di periode Januari sampai September 2020 penerbitan surat utang korporasi baru mencapai Rp66,2 triliun. Sementara pada tahun lalu, di periode yang sama, penerbitan surat utang mencapai Rp102 triliun. "ini merupakan penurunan yang signifikan sekali." jelasnya
(Baca Juga: Ekonomi Boleh Minus, tapi Surat Utang Indonesia Tetap Menggiurkan) Ia menjelaskan, di tahun ini pada Januari sama sekali tidak ada penerbitan surat utang korporasi, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan April dan Juni. "Secara umum penerbitan surat utang ini untuk refinancing atau pun ekspansi. Nah kalo=au surat utang turun, maka antara dua hal itu yang juga berkurang," jelasnya.
Lihat Juga: Ini Penampakan Uang Rp372 Miliar yang Disita Kejagung, Ditaruh Kardus, Koper, dan Brankas
(fai)