Harga minyak di Asia melonjak
Harga minyak di Asia melonjak
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini naik tajam, setelah laporan pendapatan perusahaan dan ekonomi AS positif, meskipun keuntungan profit taking terbatas.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik satu sen menjadi USD108,05 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk September, naik 12 sen menjadi USD108,82.
WTI melonjak USD1,56 di New York, Kamis (18/7/2013) waktu setempat, berakhir pada level tertinggi sejak 1 Maret 2012.
"Ada sedikit profit taking terjadi setelah penutupan pasar ekuitas AS," kata Ric Spooner, kepala analis pasar CMC Markets, Sydney, seperti dilansir dari AFP, Jumat (19/7/2013).
Lompatan besar WTI di New York disertai keuntungan yang sama di Wall Street setelah penurunan tajam dari perkiraan klaim pengangguran AS dan lonjakan tak terduga aktivitas manufaktur regional.
Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura menambahkan, permintaan juga didukung peningkatan penggunaan jalur kereta api dan jaringan pipa yang membuka pasokan di pusat penyimpanan minyak Cushing, Oklahoma, AS.
Pasokan minyak mentah AS turun 6,9 juta barel dalam pekan yang berakhir sampai 12 Juli, sebagai pengurangan besar berturut-turut di tengah-tengah musim mengemudi warga Amerika yang turun ke jalan untuk liburan.
Sentimen pasar di AS, konsumen minyak mentah terbesar dunia, juga terangkat setelah laporan aliran pendapatan perusahaan triwulan mengalahkan ekspektasi analis.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik satu sen menjadi USD108,05 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk September, naik 12 sen menjadi USD108,82.
WTI melonjak USD1,56 di New York, Kamis (18/7/2013) waktu setempat, berakhir pada level tertinggi sejak 1 Maret 2012.
"Ada sedikit profit taking terjadi setelah penutupan pasar ekuitas AS," kata Ric Spooner, kepala analis pasar CMC Markets, Sydney, seperti dilansir dari AFP, Jumat (19/7/2013).
Lompatan besar WTI di New York disertai keuntungan yang sama di Wall Street setelah penurunan tajam dari perkiraan klaim pengangguran AS dan lonjakan tak terduga aktivitas manufaktur regional.
Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura menambahkan, permintaan juga didukung peningkatan penggunaan jalur kereta api dan jaringan pipa yang membuka pasokan di pusat penyimpanan minyak Cushing, Oklahoma, AS.
Pasokan minyak mentah AS turun 6,9 juta barel dalam pekan yang berakhir sampai 12 Juli, sebagai pengurangan besar berturut-turut di tengah-tengah musim mengemudi warga Amerika yang turun ke jalan untuk liburan.
Sentimen pasar di AS, konsumen minyak mentah terbesar dunia, juga terangkat setelah laporan aliran pendapatan perusahaan triwulan mengalahkan ekspektasi analis.
(dmd)
Explore More