Lima bandara ini siap difasilitasi rusunawa
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bersama PT Angkasa Pura (AP) I pada tahap awal akan membangun rumah susun sewa (rusunawa) di lima bandara.
Direktur Personalia dan Umum Angkasa Pura I, Daan Achmad mengatakan kelanjutan dari kerja sama pemanfaatan tanah untuk pembangunan rusunawa ini akan dilihat dari keefektifkan pemanfaatannya.
"Kalau lahan kita utamakan untuk kepentingan bangsa dan negara. Kalau lahan ini bermanfaat untuk pekerja maka kita dapat memanfaatkan lahan Angkasa Pura yang ada. Sementara ini kita memanfaatkan lahan di lima lokasi bandara dulu. Ke depan kita lihat hasil dari proyek pertama kita," kata Daan dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Tanah milik Angkasa Pura I yang siap difasilitasi rusunawa di lima lokasi, yaitu di Bandara Juanda (Sidoarjo), Bandara Sepinggan (Balikpapan), Bandara Sultan Hasanuddin (Maros), Bandara Ngurah Rai (Badung) dan Bandara Internasional Lombok (Lombok Tengah).
Luas tanah yang akan dipersiapkan oleh Angkasa Pura I untuk pembangunan rusunawa di Bandara Juanda mencapai 6.000 meter persegi, Bandara Sepinggan 3.734,70 meter persegi, Bandara Sultan Hasanuddin 2.042 meter persegi, Bandara Ngurah Rai 3.000 meter persegi dan Bandara Internasional Lombok seluas 3.000 meter persegi.
Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera, Pangihutan Marpaung mengatakan, investasi untuk rusunawa per blok mencapai Rp8,5 miliar. Rusunawa ini khusus diperuntukan bagi pekerja lajang. Satu kamar bisa dihuni oleh empat orang pekerja lajang.
Kemenpera sendiri sesuai perjanjian akan membangun rusunawa sebanyak dua tower blok yang masing-masing terdiri dari tiga lantai dengan jumlah 98 unit tipe lajang.
Kemenpera juga akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan rusunawa dengan melibatkan pihak Angkasa Pura I serta melakukan pengawasan dan evaluasi.
Direktur Personalia dan Umum Angkasa Pura I, Daan Achmad mengatakan kelanjutan dari kerja sama pemanfaatan tanah untuk pembangunan rusunawa ini akan dilihat dari keefektifkan pemanfaatannya.
"Kalau lahan kita utamakan untuk kepentingan bangsa dan negara. Kalau lahan ini bermanfaat untuk pekerja maka kita dapat memanfaatkan lahan Angkasa Pura yang ada. Sementara ini kita memanfaatkan lahan di lima lokasi bandara dulu. Ke depan kita lihat hasil dari proyek pertama kita," kata Daan dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Tanah milik Angkasa Pura I yang siap difasilitasi rusunawa di lima lokasi, yaitu di Bandara Juanda (Sidoarjo), Bandara Sepinggan (Balikpapan), Bandara Sultan Hasanuddin (Maros), Bandara Ngurah Rai (Badung) dan Bandara Internasional Lombok (Lombok Tengah).
Luas tanah yang akan dipersiapkan oleh Angkasa Pura I untuk pembangunan rusunawa di Bandara Juanda mencapai 6.000 meter persegi, Bandara Sepinggan 3.734,70 meter persegi, Bandara Sultan Hasanuddin 2.042 meter persegi, Bandara Ngurah Rai 3.000 meter persegi dan Bandara Internasional Lombok seluas 3.000 meter persegi.
Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera, Pangihutan Marpaung mengatakan, investasi untuk rusunawa per blok mencapai Rp8,5 miliar. Rusunawa ini khusus diperuntukan bagi pekerja lajang. Satu kamar bisa dihuni oleh empat orang pekerja lajang.
Kemenpera sendiri sesuai perjanjian akan membangun rusunawa sebanyak dua tower blok yang masing-masing terdiri dari tiga lantai dengan jumlah 98 unit tipe lajang.
Kemenpera juga akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan rusunawa dengan melibatkan pihak Angkasa Pura I serta melakukan pengawasan dan evaluasi.
(rna)