Hatta ancam penalti kepada importir bandel
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) duduk bersama membahas masalah waktu inap kontainer (dwelling time) yang terlalu lama di pelabuhan Tanjung Priok.
Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menganjurkan penalti (hukuman) berupa progresif pajak atau bea bagi para importir yang menumpuk kontainer terlalu lama di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Ke depan harus ada penalti, terutama bagi importir yang menempatkan barangnya di dalam pelabuhan dan tidak mengambil maka akan dikenakan progresif pajak," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Hatta juga menyebut penerapan bea atau progresif pajak merupakan reward and punishment terhadap para importir. "Bea ini bukan kita mau cari uang, tapi ini sebagai reward and punishment," katanya.
Hatta menambahkan, masalah utama dalam pelabuhan Tanjung Priok adalah adanya 4 ribu kontainer yang ada di dalam sehingga menambah dwelling time.
"Oleh karena itu kontainer itu disepakati untuk dikeluarkan di luar area pelabuhan, karena infrastruktur lagi berbenah ini waktunya lama sekali, makanya untuk sementara kita cari lahan di luar pelabuhan," pungkasnya.
Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menganjurkan penalti (hukuman) berupa progresif pajak atau bea bagi para importir yang menumpuk kontainer terlalu lama di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Ke depan harus ada penalti, terutama bagi importir yang menempatkan barangnya di dalam pelabuhan dan tidak mengambil maka akan dikenakan progresif pajak," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Hatta juga menyebut penerapan bea atau progresif pajak merupakan reward and punishment terhadap para importir. "Bea ini bukan kita mau cari uang, tapi ini sebagai reward and punishment," katanya.
Hatta menambahkan, masalah utama dalam pelabuhan Tanjung Priok adalah adanya 4 ribu kontainer yang ada di dalam sehingga menambah dwelling time.
"Oleh karena itu kontainer itu disepakati untuk dikeluarkan di luar area pelabuhan, karena infrastruktur lagi berbenah ini waktunya lama sekali, makanya untuk sementara kita cari lahan di luar pelabuhan," pungkasnya.
(gpr)