Lelang swap valas mengeliminir, tak kuatkan rupiah

Jum'at, 19 Juli 2013 - 14:56 WIB
Lelang swap valas mengeliminir,...
Lelang swap valas mengeliminir, tak kuatkan rupiah
A A A
Sindonews.com - Langkah Bank Indonesia (BI) melakukan lelang foreign exchange swap (FX swap) atau swap valuta asing (valas) dinilai tidak akan berdampak optimal bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) bila tidak diimbangi dengan keseriusan pemerintah.

"Selama pasar tidak melihat keseriusan pemerintah, upaya BI hanya bisa mengeliminir saja. Tapi tidak secara fundamental tidak akan mampu menguatkan rupiah," ujar Direktur Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati kepada Sindonews, Jumat (19/7/2013).

Hal tersebut, lanjut Enny karenakan permasalahan utama pada pelemahan nilai tukar rupiah terletak pada sentimen pasar dan sumber daya fiskal yang buruk. Dengan demikian, peran aktif dari pemerintah menjadi kunci utama agar rupiah dapat kembali menguat.

"Karena persoalan utamanya adalah sentimen negatif dari pasar dan sumbernya dari fiskal yang ambruladul," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, BI melakukan lelang swap valas dan berhasil menyerap USD600 juta atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebelumnya sebesar USD500 juta.

Dalam lelang tersebut, terdapat kelebihan permintaan (oversubscribed) dengan jumlah total mencapai USD1,24 miliar. Adapun tenor yang ditawarkan dalam lelang ini adalah 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan.

Lelang swap valas ini merupakan bagian dari penguatan bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia. Ada tiga hal yang ingin dicapai dari lelang tersebut. Pertama, sebagai bagian dari penguatan operasi moneter BI untuk pengelolaan likuiditas valas dan rupiah di pasar.

Kedua, lelang tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (hedging) bagi investor maupun pengusaha terhadap risiko pergerakan nilai tukar rupiah atas kebutuhan likuiditas valas dan rupiahnya.

Ketiga, lelang swap valas ini merupakan salah satu upaya BI mendorong pendalaman pasar melalui pembentukan harga yang lebih efisien dan transparan, serta pengayaan instrumen.

BI sejauh ini meyakini berbagai langkah penguatan bauran kebijakan yang ditempuhnya akan semakin memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, pengendalian inflasi, maupun stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

Lelang swap valas merupakan transaksi jual/beli suatu valuta asing terhadap valuta asing lainnya pada tanggal penyerahan valuta tertentu di masa yang akan datang, dan diikuti secara bersamaan dengan perjanjian untuk menjual/membeli kembali valuta asing tersebut dengan harga yang telah ditentukan pada saat transaksi.
(rna)
Berita Terkait
Rupiah Menguat 1,21%,...
Rupiah Menguat 1,21%, Bos BI: Lebih Perkasa dari Peso Filipina dan Baht Thailand Cs
Rupiah Sentuh Rp15.533/USD,...
Rupiah Sentuh Rp15.533/USD, Gubernur BI Sebut Lebih Kuat Dibanding Peso, Rupee dan Baht
Rupiah Tembus Rp16.420...
Rupiah Tembus Rp16.420 per USD, Bos BI Ungkap Apa yang Terjadi
Gubernur BI: Rupiah...
Gubernur BI: Rupiah Terus Menguat Kalahkan Malaysia, Filipina dan Thailand
Sejak SMA Punya Cita-cita...
Sejak SMA Punya Cita-cita Tanda Tangan di Uang Rupiah, Eh Kesampaian!
Bos BI Soal Rupiah yang...
Bos BI Soal Rupiah yang Tembus Level Rp16.300: Sangat Stabil dan Terbaik di Dunia
Berita Terkini
Rokok Ilegal Bukan Persoalan...
Rokok Ilegal Bukan Persoalan Sepele, Potensi Kerugian Negara hingga Rp97 Triliun
55 menit yang lalu
Populix Raih Pendanaan...
Populix Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp72 Miliar
57 menit yang lalu
Perang Dagang Kian Sengit,...
Perang Dagang Kian Sengit, AS Siap Tampar China dengan Tarif 245%
1 jam yang lalu
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
2 jam yang lalu
Rumah BUMN SIG Dampingi...
Rumah BUMN SIG Dampingi 495 UMKM Naik Kelas, Serap 1.869 Tenaga Kerja
3 jam yang lalu
Pana Oil Indonesia Terus...
Pana Oil Indonesia Terus Perkuat Jaringan Distribusi
3 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved