Banyak pabrik hengkang dari RI gara-gara UMR naik
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi mengatakan, sudah ada beberapa perusahaan di Jabodetabek yang keluar dari Indonesia karena upah minimum reguler (UMR) yang melonjak.
"Tapi diam-diam dilaporkan Menakertrans, perusahaan-perusahaan sepatu yang ada di Tangerang itu 20 ribu pekerjanya, diam-diam sudah dibebaskan. Enggak usah lapor-lapor karena dia bayar pesangon baik-baik dan diam-diam dilakukan," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Selain hengkang dari Indonesia, kata dia, banyak juga pabrik yang merelokasi pabriknya dari Jabodetabek ke wilayah Jawa Tengah (Jateng). Penyebab utamanya UMR Jabodetabek yang tinggi. "Ya banyak, paling banyak ke Jawa Tengah," katanya.
Dia juga khawatir kenaikan UMR di mayoritas provinsi ini kedepannya akan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mengambil keuntungan, terutama menjelang Pemilu 2014.
"Ya kemungkinannya pasti besar sekali, kalau mereka sudah menaikkan, tahun depan begitu lagi, pasti," pungkas Sofjan.
"Tapi diam-diam dilaporkan Menakertrans, perusahaan-perusahaan sepatu yang ada di Tangerang itu 20 ribu pekerjanya, diam-diam sudah dibebaskan. Enggak usah lapor-lapor karena dia bayar pesangon baik-baik dan diam-diam dilakukan," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Selain hengkang dari Indonesia, kata dia, banyak juga pabrik yang merelokasi pabriknya dari Jabodetabek ke wilayah Jawa Tengah (Jateng). Penyebab utamanya UMR Jabodetabek yang tinggi. "Ya banyak, paling banyak ke Jawa Tengah," katanya.
Dia juga khawatir kenaikan UMR di mayoritas provinsi ini kedepannya akan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mengambil keuntungan, terutama menjelang Pemilu 2014.
"Ya kemungkinannya pasti besar sekali, kalau mereka sudah menaikkan, tahun depan begitu lagi, pasti," pungkas Sofjan.
(izz)